Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat menetapkan status darurat bencana alam hidrometeorologi hingga 14 hari akibat tingginya intensitas curah hujan sejak beberapa hari terakhir.
Sekretaris Daerah Kabupaten Solok Medison mengatakan status keadaan darurat bencana 14 hari dimulai 25 November, dengan status siaga satu atau awas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penetapan status itu dilakukan untuk mempercepat langkah penanganan dan pemulihan kondisi masyarakat.
"Status kami sudah siaga bencana terhitung 14 hari ke depan, tolong dilengkapi dengan undangan rapat, notulen rapat, SK penetapan status, dan dokumentasi kegiatan," ujar Sekda.
Ia juga menginstruksikan untuk memberikan bantuan kompensasi kepada masyarakat berupa stimulan, bantuan bibit dan lain sebagainya.
Untuk setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait, Sekda mengimbau untuk menyusun anggaran (RKB) yang nantinya dievaluasi Inspektorat Daerah.
Selain itu, masing-masing OPD mengajukan dana Bantuan Tak Terduga (BTT) berdasarkan hasil evaluasi Inspektorat Daerah sesuai aturan yang berlaku.
Terkait dengan akses infrastruktur, lanjutnya, Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) sudah membuat laporan dan proposal untuk dikirim ke pusat berupa PDF Data Dampak Akibat Bencana.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Solok Marizal menyoroti banyaknya bencana terjadi serta intensitas curah hujan yang terus meningkat beberapa hari terakhir hingga saat ini.
Ia berharap penetapan status darurat tersebut bisa membuat langkah penanganan dapat berjalan lebih cepat, efektif, dan tepat sasaran, demi keselamatan serta pemulihan kondisi masyarakat terdampak.
Terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengungkapkan 3.362 warga Kota Solok menjadi korban banjir.
Situasi diperparah dengan meluapnya Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan pada Jumat (28/11) dini hari. Abdul memaparkan dua sungai tersebut meluap setelah hujan mengguyur 24 jam, dan mendapat banjir kiriman dari daerah tetangga.
"Pendataan sementara mencatat 598 kepala keluarga atau 3.362 jiwa terdampak, dengan 224 rumah terendam," kata dia.
BNPB mengkonfirmasi ribuan orang tersebut tersebar di beberapa wilayah di Kecamatan Tanjung Harapan yang mencakup Kelurahan Koto Panjang dan Nan Balimo.
Kemudian, Kecamatan Lubuk Sikarah yang meliputi Kelurahan Kampai Tabu Karambia, IX Korong, Aro IV Korong, Sinapa Piliang, VI Suku, dan Tanah Garam.
(antara/chri)































:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246935/original/037886700_1749495798-063_2211629707.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354665/original/013548500_1758261702-IMG-20250919-WA0005.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273468/original/039341400_1751624719-ClipDown.com_510960588_17904224745194387_1578158069668546407_n.jpg)


:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354825/original/018518100_1758265848-pongki_barata_csm_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5326205/original/048148200_1756092105-IMG-20250825-WA0011.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303701/original/026205700_1754120479-Foto_7._Rosie_Pop-Up_Jakarta_-_Gandaria_City_Mall.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316299/original/029464000_1755231410-OFFICIAL_POSTER_-_FEED.jpg)