CNN Indonesia
Sabtu, 20 Sep 2025 10:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Irak disebut memiliki keuntungan besar sebelum bentrok dengan Timnas Indonesia dalam ronde empat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober mendatang.
Dalam ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 nanti, Timnas Indonesia akan melawan Arab Saudi pada 8 Oktober dan menghadapi Irak pada 11 Oktober. Sementara Irak, setelah melawan Indonesia bentrok dengan Arab Saudi pada 15 Oktober.
Sebelum momen krusial itu, Irak dikabarkan mempunyai sejumlah keuntungan yang bisa jadi modal penting bagi Singa Mesopotamia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengamat sepak bola Irak, Khalaf Karim, menyebut salah satu keuntungan Irak adalah, pelatih Graham Arnold memiliki rekor kemenangan yang bagus.
1. 3 Kali Menang
Arnold yang sebelumnya melatih Australia sudah menangan Irak dalam empat pertandingan. Dari laga tersebut, Irak meraih tiga kemenangan dan menelan satu kekalahan.
Dua kemenangan di antaranya didapat dalam Piala Raja Thailand. Menariknya, tiga kemenangan tersebut didapat dalam tiga laga terakhir. Satu kekalahan diterima Arnold dalam debutnya bersama Irak saat kalah 0-2 dari Korea Selatan.
2. Ali Produktif
Selain itu striker 25 tahun, Mohanad Ali, juga produktif selama di King's Cup 2025 dengan mencetak 3 gol. Torehan itu dibuat Ali setelah pindah ke klub Uni Emirat Arab, Dibba SCC, pada Agustus lalu.
"Semua orang menyaksikan striker Mohannad Ali bermain keras, menjadi yang terbaik, dan menjadi pencetak gol terbanyak turnamen, semua berkat kedatangannya yang lebih awal bersama klubnya, Dibba Al-Fujairah, di UEA," tutur Karim dikutip dari Winwin.
3. Internal Kondusif
Karim mengatakan situasi timnas Irak saat ini jauh lebih baik ketimbang sebelum-sebelumnya menjelang turnamen penting. Internal Irak saat ini disebut lebih tenang.
"Semua orang sibuk mendukung tim di turnamen dan menonton pertandingan. Sementara itu, pernyataan negatif dan konflik yang biasa kita saksikan di setiap turnamen resmi Irak atau partisipasinya dalam beberapa tahun terakhir tidak ada, mungkin yang paling menonjol adalah apa yang terjadi di Piala Teluk," kata Karim.
(sry/nva)