Amnesty Ungkap Kronologi Demo Reformasi Ricuh dan Mahasiswa Ditangkap

6 hours ago 6

Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid mengungkap kronologi demonstrasi mahasiswa 27 tahun reformasi di depan Balai Kota Jakarta yang berujung ricuh, Rabu (21/5).

Usman mengatakan mahasiswa Universitas Trisakti awalnya ingin menemui pihak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DKI Jakarta.

Mahasiswa ingin ada pengakuan negara terhadap gugurnya mahasiswa di tahun 1998.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengakuan negara, pengakuan Indonesia atas gugurnya para mahasiswa di tahun 1998. Seluruhnya lah, dari mahasiswa Trisakti, Atma Jaya, dan lain-lainnya gitu. Tapi mungkin karena prosedurnya harus lewat pemerintah daerah, lewat Kesbangpol mereka coba menempuh mekanisme itu," ujar Usman di Balai Kota Jakarta, Kamis (22/5).

Usman menjelaskan dua mahasiswa, salah satunya Presiden Mahasiswa MM Universitas Trisakti Faiz Nabawi Mulya kemudian masuk ke Balai Kota karena melihat gerbang yang terbuka.

Tak lama setelah dua mahasiswa itu masuk, petugas keamanan menutup gerbang.

"Masuk ke dalam dengan kendaraan bermotor, berdua. Lalu setelah melihat kejadian itu, mungkin petugas panik, berusaha untuk menutup, mengamankan pagar," ujar Usman.

Di sisi lain, mahasiswa lain yang berada di depan Balai Kota juga ingin masuk dan membuka pagar. Saat itu lah kericuhan terjadi.

"Mahasiawa juga ikut panik dan akhirnya mencoba untuk tetap membuka pagar dan terjadi ketegangan, terjadi tarik-menarik, dorong-mendorong dan ada yang melakukan pemukulan," jelas Usman.

Ia menduga peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman. Usman meminta polisi membebaskan mahasiswa yang ditangkap.

"Kalau memang ada mahasiswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan, tentu kami menghormati proses hukumnya. Tapi bagi mereka yang hanya sekedar menyampaikan aspirasi, mohon agar mereka dibebaskan," terangnya.

Usman mengaku telah menemui mahasiswa di Polda Metro Jaya pada Rabu malam. Menurutnya, ada sekitar 88 mahasiswa yang ditangkap polisi.

Ia berharap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ikut mendorong penangguhan penahanan. Hal itu telah disampaikan Usman saat bertemu Pramono hari ini.

Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik DKI Jakarta, Chico Hakim mengatakan Pramono telah berkomunikasi dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto soal mahasiswa yang ditangkap.

"Tadi Pak Gubernur juga menyampaikan semalam beliau udah telpon Kapolda, permintaan Mas Usman tadi kan kalau ada proses hukum bisa ditangguhkan, itu kan ranah kepolisiannya ya, cuma Pemprov dan Pak Gubernur akan melakukan apa yang semampunya untuk bisa adik-adik ini bisa cepat pulang," terangnya.

(yoa/dal)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |