Anggota Partai Buruh Australia Kecam PM Albanese Tak Tegur Israel

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota parlemen Australia dari Partai Buruh, Ed Husic, mengkritik sikap pemerintahan Perdana Menteri Anthony Albanese terkait blokade bantuan kemanusian ke Gaza, Palestina, oleh Israel.

Hal itu dilontarkan Husic dalam tulisan opininya yang dimuat media massa Inggris, The Guardian.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip dari kantor berita Australia, ABC, dalam tulisan opininya tersebut, Husic menyatakan Australia seharusnya bergabung dengan tiga negara Barat untuk memperingatkan Israel agar mengizinkan bantuan kemanusiaan ke Gaza.

"Sekarang, Australia bisa dan seharusnya melakukan lebih lagi: Sebagai langkah awal, kita seharusnya memanggil duta besar Israel untuk Australia guna menyampaikan tuntutan tegas yang kita suarakan bersama negara-negara lain bahwa Israel harus membiarkan bantuan kemanusiaan lebih bebas dan cepat, bukan bantuan yang diberikan hanya dalam jumlah yang 'dasar' sekali seperti yang diizinkan saat ini," tulis Husic di artikel opininya tersebut, dikutip dari ABC, Minggu (25/5).

Husic, dalam artikel itu dimuat The Guardian pada Sabtu (24/5), mengkritik pemerintahan Albanese karena tidak ikut serta dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada Senin (19/5) lalu oleh Inggris, Kanada, dan Prancis.

Husic sebelumnya dikenal sebagai muslim pertama yang terpilih jadi anggota parlemen federal Australia pada 2010 silam. Sejak saat itu, dia yang pernah menjadi menteri industri dan sains itu dikenal keras meminta Australia bersikap soal krisis di Gaza.

Pada awal pekan ini tiga negara barat yakni Inggris, Prancis, dan Kanada telah mengeluarkan peringatan keras kepada Israel.

Tiga negara barat itu menuntut agar operasi militer di Gaza segera dihentikan, dan pembatasan bantuan kemanusiaan dicabut. Mereka pun memberi ancaman bahwa Israel akan menghadapi 'tindakan konkret lebih lanjut'.

Pada akhir pekan ini, delapan orang dilaporkan tewas dan beberapa lainnya terluka akibat serangan udara yang dilancarkan Israel di berbagai wilayah Gaza pada Minggu (25/5).

Mengutip dari AFP, juru bicara pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengatakan lima orang tewas dalam serangan yang menghantam sebuah rumah di Jabalia, wilayah utara Gaza.

Di bagian Gaza tengah, tepatnya di sekitar Nuseirat, dua orang lainnya, termasuk seorang perempuan yang sedang mengandung, meninggal dunia setelah serangan mengenai tenda-tenda pengungsian. Sementara itu, satu korban jiwa dilaporkan di Kota Khan Yunis yang terletak di selatan wilayah tersebut.

Israel dalam beberapa hari terakhir meningkatkan intensitas operasi militernya di Gaza. Militer Israel menyatakan bahwa serangan ini merupakan bagian dari upaya terbaru untuk menghancurkan kelompok Hamas.

Pada Sabtu (24/5), militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 100 target di seluruh Gaza dalam waktu 24 jam terakhir.

Kementerian Kesehatan Gaza pada Sabtu melaporkan bahwa sedikitnya 3.747 orang tewas sejak gencatan senjata berakhir pada 18 Maret lalu. Total korban jiwa dalam perang yang telah berlangsung sejak Oktober 2023 kini mencapai 53.901 orang, mayoritas di antaranya adalah warga sipil.

(kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |