Apakah Amorim Salah Langkah Terima Tawaran MU?

3 hours ago 2

ANALISIS

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia

Kamis, 22 Mei 2025 18:30 WIB

Ruben Amorim disambut gembira suporter Manchester United ketika diumumkan sebagai pelatih baru. Namun belum sampai setahun, nama Amorim tidak lagi seharum dulu. Ruben Amorim gagal total bersama Manchester United di musim 2024/2025. (REUTERS/Juan Medina)

Jakarta, CNN Indonesia --

Ruben Amorim disambut gembira pendukung Manchester United ketika diumumkan sebagai pelatih baru tim tersebut. Namun belum sampai setahun, nama Amorim tidak lagi seharum dulu.

Amorim punya rekam jejak yang luar biasa di Sporting Lisbon. Ia mampu merebut dua gelar liga, dua gelar Piala Portugal, dan satu gelar Piala Super.

Di awal musim ini, Manchester United masih menaruh kepercayaan pada Erik Ten Hag. Amorim pun masih fokus menangani Sporting. Namun keputusan MU untuk memecat Ten Hag membawa perubahan luar biasa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

MU memburu Amorim dan bahkan rela mengeluarkan 10 juta euro untuk memenuhi klausul pelepasan yang mengikat Amorim. Langkah MU memenuhi klausul pelepasan pelatih ini termasuk hal yang jarang terjadi di dunia sepak bola.

Hal tersebut menunjukkan hasrat besar MU untuk cepat kembali bangkit dan menjadi tim kuat. Terlebih di laga perpisahan Amorim, Sporting bisa menang telak 4-1 atas Manchester City. Hasil itu jelas membuat pendukung MU berbunga-bunga dan yakin Amorim punya sesuatu hal besar yang bisa membawa perubahan.

Namun pada akhirnya ketika musim berjalan, hanya kegagalan demi kegagalan yang tampak di tangan Amorim beserta rekor-rekor buruk yang datang silih-berganti. Tidak bisa juara liga mungkin bisa dimaklumi karena Amorim tidak memulai dari awal musim, namun finis di posisi 16 adalah hal yang tidak terbayangkan oleh suporter MU.

Saat David Moyes datang dan tidak menyelesaikan satu musim penuh karena dipecat di bulan April, MU ketika itu finis di posisi ketujuh. Finis di posisi ketujuh saat itu sudah dinilai jadi kegagalan besar. Karena itu ketika MU finis di posisi 14-17, ini adalah sesuatu hal buruk yang sangat jauh melampaui bayangan terburuk pendukung MU.

Kegagalan di Liga Inggris kemudian disertai kegagalan di Piala Liga dan Piala FA. Padahal dua turnamen ini juga bisa diharapkan meredam kekecewaan suporter.

Kuncian terakhir Amorim musim ini jelas ajang Liga Europa. Amorim sukses mengantar Manchester United tak terkalahkan dan melaju hingga partai final. Namun perjalanan itu berujung hampa gelar karena mereka kalah 0-1 dari Tottenham Hotspur.

Tanpa gelar Liga Europa, plus tiket Liga Champions musim depan, kekecewaan yang masih ditahan sebagian pendukung MU pun tumpah. Penampilan buruk di Liga Inggris tentu kembali diungkit.

Baca lanjutan berita ini di halaman berikut >>>


Read Entire Article
Entertainment |