CNN Indonesia
Minggu, 14 Sep 2025 14:23 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Australia akan membelanjakan setidaknya Aus$12 miliar (sekitar Rp130,8 triliun/Aus$1=Rp10.900) untuk meningkatkan kapabilitas fasilitas galangan kapal selam nuklir.
Demikian penyataan pemerintah federal Australia yang dirilis Minggu (14/9) seperti dikutip dari AFP.
Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles, mengatakan investasi luar biasa itu akan memakan waktu satu dekade di kawasan pembangunan dan pemeliharaan kapal di Perth, Australia Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, pemerintah federal Australia telah menggelontorkan dana ke Kawasan Pertahanan Henderson di Perth.
Penggelontoran dana untuk pertahanan ke fasilitas-fasilitas di Perth itu dilakukan setelah Australia menandatangani Pakta AUKUS 2021 dengan Inggris dan Amerika Serikat.
Salah satu poin pakta itu adalah untuk mengakuisisi armada kapal selam bertenaga nuklir.
Sejauh ini Australia tidak memiliki infrastruktur untuk kapal selam bertenaga nuklir. Kemudian lewat pakta tersebut, Australia berencana untuk membeli setidaknya tiga kapal selam kelas Virginia milik AS dalam 15 tahun. Dan, selanjutnya, Australia berencana memproduksi kapal selamnya sendiri.
"Henderson adalah bagian penting dari kisah AUKUS, dan dari sudut pandang itu, galangan kapal ini akan disambut baik di AS, sebagaimana juga akan disambut baik di Inggris Raya, pastinya" ujar Marles kepada Sky News Australia seperti dikutip dari AFP.
"Tapi, ini tentang apa yang perlu dilakukan Australia untuk memenuhi momen strategisnya," sambungnya.
AFP melansir galangan kapal di Henderson akan dilengkapi dengan dok kering berkeamanan tinggi untuk memelihara kapal selam bertenaga nuklir. Selain itu, kata Marles, di Henderson pun akan dibangun fasilitas untuk membuat kapal pendarat dan nantinya fregat kelas Mogami Jepang.
Menurutnya total keseluruhan biaya hingga peningkatan kapabilitas kawasan pertahanan Henderson diperkirakan dapat mencapai Aus$25 miliar (sekitar Rp27,26 triliun).
(afp/kid)