Baku Tembak Tentara Suriah vs Kurdi SDF Pecah, 2 Orang Tewas dan 11 Luka

2 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak dua orang tewas imbas bentrok antara tentara Suriah dengan Pasukan Demokratik Suriah (Syria Democratic Forces/SDF) yang dipimpin Kurdi di Aleppo pada Senin (22/12).

Sumber medis mengatakan pasukan SDF melepas tembakan ke arah pasukan keamanan Suriah di dekat bundaran Sheihan dan Lairmoun di Aleppo. Imbas kejadian ini, dua warga sipil tewas dan 11 orang terluka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kontributor Al Jazeera di Damaskus juga melaporkan kejadian serupa.

"Kami mendengar laporan soal tembakan senapan mesin berat, penembakan mortir [dan] keluarga-keluarga yang mengungsi," lapor Ayman Oghanna.

Sementara itu, Badan Pertahanan Sipil Suriah menyatakan dua petugas terluka setelah kendaraan yang mereka tumpangi ditembaki SDF. Dua anak juga menderita "berbagai luka" akibat tembakan SDF di bundaran Sheihan.

Dalam rilis resmi, Kementerian Dalam Negeri Suriah melaporkan dua personel keamanan, termasuk seorang tentara, terluka imbas kejadian tersebut.

Kementerian menggambarkan serangan itu sebagai pengkhianatan SDF terhadap pasukan keamanan Suriah.

"Malam ini, pasukan SDF yang ditempatkan di lingkungan Sheikh Maqsoud dan Ashrafieh di Aleppo melakukan tindakan pengkhianatan terhadap Pasukan Keamanan Internal yang ditempatkan di pos pemeriksaan gabungan," demikian rilis Kemendagri Suriah.

SDF membantah menargetkan wilayah sipil, dan menuduh faksi-faksi yang berafiliasi dengan pemerintah Suriah lah yang melakukan serangan.

Pemerintahan yang berbasis di Damaskus menolak keras tuduhan SDF.

Setelah bertempur selama berjam-jam, tentara Suriah dan SDF sepakat berhenti saling serang.

Bentrok ini terjadi saat Menteri Luar Negeri Hakan Fidan mengunjungi Damaskus dan melakukan pembicaraan dengan para pejabat soal integrasi SDF ke pasukan nasional.

Pada Maret lalu, Presiden Suriah Ahmed Al Sharaa menandatangani kesepakatan yang menyatakan SDF bisa masuk ke lembaga-lembaga negara. Batas waktu perjanjian itu akhir tahun.

Namun, rincian proses integrasi itu masih belum jelas dan implementasinya juga terhenti. Jika tak ada apa-apa hingga akhir tahun, sejumlah pihak khawatir potensi konflik militer.

Sebelumnya, Damaskus mengusulkan penggabungan 50.000 milis SDF menjadi tiga divisi, dengan kendali sebagian oleh Suriah. Turki sangat menentang hal ini, dan ingin membubarkan struktur komando SDF yang ada.

SDF yang didukung AS telah menguasai sebagian besar wilayah di Suriah timur laut sejak 2015.

"Masalah pengintegrasian SDF ke dalam pasukan pemerintah Suriah mungkin merupakan faktor yang paling mudah memicu konflik di Suriah saat ini dan hal itu benar-benar mengancam persatuan nasional Suriah," tambah Oghanna.

Peneliti tamu di Tahrir Institute for Middle East Policy, Samy Akil, mengatakan ada beberapa alasan mengapa perjanjian tersebut belum diimplementasikan, termasuk kurangnya langkah-langkah membangun kepercayaan antara kedua pihak.

Akil menjelaskan SDF berada di bawah tekanan besar untuk mulai menerapkan perjanjian ini dan menyerahkan wilayah yang mereka kuasai.

Di saat yang sama, pemerintah Suriah juga berada di bawah tekanan Turki untuk menemukan solusi diplomatik.

"Ada banyak tekanan di kedua belah pihak, dan saya pikir alasan mengapa bentrokan ini terjadi adalah untuk mengacaukan perundingan atau memberikan tekanan lebih ke pihak Turki," ungkap dia.

Turki menganggap SDF bagian dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK), kelompok yang dianggap sebagai teroris. Mereka juga menentang penggabungan milisi itu ke pasukan nasional.

(isa/rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |