Bisnis Cicil Emas Jadi Motor Pertumbuhan BSI Region 2 Medan

Jakarta, CNN Indonesia --

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Region 2 Medan mencatat kinerja gemilang pada bisnis emas hingga Oktober 2025. Segmen cicil emas menjadi pendorong utama, dengan nilai pembiayaan menembus Rp1,18 triliun atau tumbuh 114,60 persen secara tahunan (YoY).

Kinerja ini menjadikan cicil emas sebagai motor pertumbuhan bisnis bulion di wilayah tersebut.

RCEO BSI Region 2 Medan, Taufan Anshari, menjelaskan bahwa lonjakan ini tidak terlepas dari meningkatnya minat masyarakat menjadikan emas sebagai instrumen investasi andalan.

Di tengah kondisi ekonomi yang dinamis serta tren kenaikan harga emas global, masyarakat mencari aset lindung nilai yang aman dan stabil.

"Investasi emas melalui BSI juga terbukti diminati generasi milenial," kata Taufan dilansir Antara, Minggu (30/11).

Selain cicil emas, pertumbuhan positif juga terlihat pada produk lain. Layanan Gadai Emas mencatat outstanding Rp795,56 miliar, tumbuh 52,51 persen (YoY). Sementara itu, layanan BSI E-mas mencapai total kepemilikan 118,4 kg dengan jumlah rekening mencapai 33.782 nomor akun.

Menurut Taufan, capaian tersebut merupakan hasil dari penguatan literasi investasi emas yang terus digencarkan BSI. Bank syariah terbesar di tanah air ini aktif mengedukasi masyarakat mengenai keunggulan emas sebagai aset yang tahan inflasi, likuid, dan dapat diperjualbelikan kapan saja.

"Kinerja bisnis emas yang cukup bagus ini merupakan buah dari edukasi layanan bank emas kepada masyarakat di wilayah cakupan RO 2 Medan dan BSI secara nasional," katanya.

BSI sendiri telah memiliki ekosistem bulion yang lengkap, mencakup Simpanan Emas, Perdagangan Emas, dan Penitipan Emas. Perusahaan memperoleh izin resmi sebagai bank penyedia jasa simpanan emas pada 10 November 2025, memperkuat posisinya sebagai pemain utama di sektor ini.

Layanan BSI E-mas dapat diakses melalui aplikasi Beyond by BSI yang memungkinkan nasabah untuk membeli, jual, transfer, cetak, serta nabung rutin emas dengan biaya sangat terjangkau.

Investasi emas bisa dilakukan mulai dari Rp50 ribu atau setara 0,002 gram emas sehingga sekarang layanan emas bersifat inklusif dimana setiap orang bisa investasi emas.

BSI Region 2 Medan saat ini hadir di tiga provinsi yakni Sumatera Utara, Kepulauan Riau (Kepri),dan Riau.

Layanan dibagi ke dalam 5 area yakni Medan Kota, Medan Raya, Pematang Siantar, Batam, dan Pekanbaru dengan total kelolaan nasabah per Oktober 2025 mencapai 1,96 juta, tumbuh 8,2% (YOY).

"Sejak diluncurkan sampai dengan 31 Oktober 2025, layanan bulion BSI menarik minat nasabah cukup tinggi," ujarnya.

Minat tinggi masyarakat itu dapat dilihat dari jumlah nasabah keseluruhan yang memiliki rekening emas sudah menembus angka 279.685 nasabah, tumbuh 172,3% sepanjang tahun (YTD).

Selain itu, penjualan emas melalui aplikasi BYOND by BSI mencapai 1,56 ton dan fee based income yang diperoleh sekitar Rp170 miliar ( YtD).

"Pertumbuhan saldo emas naik 227% , dengan total saldo kelolaan emas sebesar 1,45 ton atau setara Rp3,7 triliun,"ujar Taufan Anshari

Taufan Anshari menegaskan, BSI berkomitmen melakukan demokratisasi investasi emas.

"Cukup Rp50.000 sudah bisa membeli emas di BSI dengan perolehan sekitar 0,02 gram," ujar Taufan.

Setelah memiliki rekening emas, nasabah dapat melihat langsung pergerakan investasinya. Dengan jaminan "buyback", nasabah juga dapat bertransaksi jual dan beli dengan harga yang kompetitif selama 24 jam.

Jika ingin mencetak sesuai gramasi ukuran cetak, nasabah tinggal mencetak melalui menu cetak emas di BYOND by BSI.

Menurut dia, memiliki emas melalui aplikasi tidak perlu khawatir tentang keamanan fisik emasnya, karena tersimpan aman di bank.

Taufan mengatakan masyarakat punya dua opsi membeli emas dengan dengan cara menabung emas ataupun mencicil emas. Adapun jika membutuhkan dana cash dengan cepat dan tak ingin menjual emas, nasabah dapat menggadainya.

(inh)