BMKG Ungkap Penyebab Gempa M 6.2 Bolaang Mongondow Sulut

4 hours ago 5

Jakarta, CNN Indonesia --

Gempa tektonik berkekuatan M6,2 mengguncang wilayah selatan Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara, Senin (17/11) pukul 19.12 WIB.

Berdasarkan analisis terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episenter gempa berada di laut, sekitar 37 kilometer tenggara Bolaang Uki, dengan kedalaman 115 kilometer. Meski memiliki magnitudo signifikan, gempa ini dipastikan tidak berpotensi tsunami.

BMKG menjelaskan gempa tersebut termasuk kategori gempa bumi menengah yang dipicu oleh deformasi dalam Sangihe Slab, yakni zona lempeng yang menunjam di wilayah Sulawesi bagian utara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses deformasi ini terjadi ketika bagian dalam lempeng mengalami tekanan dan perubahan bentuk akibat tumbukan maupun gaya tektonik di bawah permukaan bumi.

Analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa memiliki tipe pergerakan geser naik (oblique-thrust). Jenis pergerakan ini menandakan adanya kombinasi gaya dorong dan geser pada lempeng, yang lazim terjadi di kawasan dengan dinamika tektonik aktif seperti utara Sulawesi.

Getaran gempa dirasakan di sejumlah wilayah dengan intensitas berbeda. Di Bone Bolango, guncangan tercatat pada skala III-IV MMI, yang menunjukkan getaran cukup kuat dan dapat dirasakan banyak orang di dalam rumah.

Sementara itu, wilayah Kabupaten Gorontalo, Kotamobagu, dan Bolaang Mongondow merasakan guncangan III MMI, setara dengan sensasi getaran seperti truk besar yang melintas.

Beberapa daerah lain seperti Ampana, Buol, Tidore, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, Halmahera Selatan, hingga Kota Ternate mengalami dampak guncangan pada skala II-III MMI, yang masih dapat dirasakan di dalam rumah namun tidak menyebabkan kerusakan berarti.

BMKG menegaskan berdasarkan hasil pemodelan, gempa ini tidak menimbulkan ancaman tsunami. Selain itu, hingga pukul 19.42 WIB, kegiatan monitoring belum mendeteksi adanya gempa susulan atau aftershock.

Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang, namun waspada, dan memastikan bangunan tempat tinggal aman dari potensi kerusakan sebelum kembali beraktivitas seperti biasa.

(isn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |