CNN Indonesia
Rabu, 21 Mei 2025 19:53 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan 17 kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah hingga 20 Mei 2025.
Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan kasus keracunan terjadi di 10 provinsi.
"Ada 17 kasus keracunan dan sebetulnya ada 8 kasus non-keracunan. Apa bedanya? Tentu artinya kasus itu yang berdampak berdasarkan hasil telusuran setelah terjadi kejadian," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, Rabu (20/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan hasil penelusuran BPOM, temuan 17 kasus keracunan mayoritas terjadi di Jawa Barat (Jabar). Rinciannya, Jawa Barat 5 kasus, Jawa Tengah 3 kasus, Sumatera Selatan 2 kasus, Banten 1 kasus.
Lalu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Gorontalo masing-masing 1 kasus.
Dari 17 kasus tersebut, BPOM menemukan faktor penyebab keracunan dalam MBG di antaranya bahan pangan yang terkontaminasi. Sumber kontaminasinya dari air pencucian, lingkungan pengolahan, hingga petugas penjamah makanan.
"Air pencucian, lingkungan pengolahan, penjamah makanannya itu kurang steril," katanya.
Penyebab lainnya adalah pertumbuhan dan perkembangan bakteri akibat pengendalian suhu dan waktu.
"Dan penyebab terakhir dari 17 kasus itu ada kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan higienis dan sanitasi. Kemudian pengendalian suhu, praktek penanganan makan, serta pengawasan dan monitoring yang tidak tepat," katanya.
(fby/pta)