Cerita di Balik Lipstik Merah Merona Para Pramugari

Jakarta, CNN Indonesia --

Pramugari, awak kabin yang selalu tampil memukau dengan rambutnya yang tertata, seragam yang rapi dan harum, serta riasan wajah dengan lipstik merah yang ikonik.

Berbicara mengenai lipstik merah itu, terkadang menimbulkan banyak pertanyaan mengapa pramugari sering menggunakan lipstik merah, apakah harus menggunakan lipstik dengan warna merah terang nan menyala?

Ternyata, ada cerita legendaris di balik lipstik merah pramugari. Bermula dari era 1950-1960, tepatnya ketika penerbangan berada di masa keemasan.

Pada zaman itu, dulu pramugari disebut dengan stewardess. Mereka para stewardess perlu menaati banyak aturan ketat di dunia penerbangan. Selain kemampuan dan tinggi badan, mereka juga perlu memperhatikan penampilan.

Seorang stewardess maskapai Pan Am di tahun 1964, Anne Sweeney bercerita bahwa pada tahun itu semua awak diwajibkan menggunakan lipstik dan kuteks Revlon dengan kode warna "Persian Melon". Warna ini sangat populer dan khas tahun 60-an, warna merah muda terang.

"Saya terlihat seperti mayat hidup dengan warna itu, tapi tetap harus dipakai, kecuali mendapat izin khusus," ujar Sweeney dalam sebuah wawancara.

Namun, kini aturan itu tak seketat dulu, seperti ucapan seorang pramugari senior yang telah berkarir di berbagai maskapai besar AS.

"Saya tidak pernah diminta memakai lipstik merah karena alasan keselamatan. Jika sekarang ada yang mengenakannya, itu murni pilihan pribadi," ujarnya, seperti dilansir Reader Digest.

Meskipun di era sekarang maskapai sudah banyak yang lebih longgar dan meninggalkan aturan seperti lipstik merah ini, tetapi tradisi lipstik merah pramugari masih terus terbawa.

Lipstik merah ini bukan hanya gaya dan selera semata, tetapi bagi beberapa pramugari, menggunakan lipstik merah adalah bentuk penghormatan mereka terhadap profesi yang mereka cinta ini.

Namun, penggunaan lipstik merah ternyata juga memiliki tujuan khusus yang memiliki nilai fungsional. Sebagaimana pengalaman seorang mantan pramugari dan penulis buku Cruising Attitude, Heather Poole, yang pada masa pelatihan diajarkan bahwa menggunakan lipstik merah sangat penting bagi pramugari.

Tak banyak yang sadar atau mengerti akan hal ini, tetapi lipstik merah bisa menjadi penyelamat di keadaan darurat. Saat kondisi kacau, semua orang panik dan memicu suara bising membuyarkan perhatian, hal ini bisa menyulitkan awak kabin dalam memberi arahan kepada penumpang.

Di momen ini, bibir dengan lipstik merah membuat gerakan mulut pramugari lebih mudah terlihat dan memudahkan komunikasi. Meskipun terdengar dramatis, tetapi lipstik merah menjadi standar yang cukup serius dan dianggap sebagai aturan seragam yang tak tertulis.

"Lipstik adalah urusan penting," kutip Poole dalam bukunya.

Beberapa maskapai hingga sekarang ada yang masih mempertahankan aturan lipstik merah ini seperti warisan turun temurun. Seperti Emirates yang memiliki spesifikasi terhadap standar penampilan, termasuk warna lipstik.

Bahkan, pramugari maskapai ini diberikan pelatihan tata rias agar mereka bisa mencerminkan identitas perusahaan dalam penampilannya.

Lipstik merah memiliki sejarah dan tempatnya sendiri dalam dunia penerbangan. Secara psikologis, lipstik merah juga mewakili simbol kekuatan, kepercayaan diri dan profesionalisme. Semua itu penting dalam citra penerbangan, khususnya bagi pramugari yang bertugas di dalam kabin.

(ana/wiw)

[Gambas:Video CNN]