China Janji Lindungi Pengusaha AS Usai Balas Pasang Tarif 34 Persen

6 hours ago 3

CNN Indonesia

Senin, 07 Apr 2025 16:20 WIB

Pemerintah China berjanji tetap melindungi investor dan pengusaha Amerika Serikat setelah membalas kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump. Pemerintah China berjanji tetap melindungi investor dan pengusaha Amerika Serikat setelah membalas kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump. (AFP/PEDRO PARDO)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah China berjanji tetap melindungi investor dan pengusaha Amerika Serikat setelah membalas kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump dengan menetapkan tarif tambahan sebesar 34 persen untuk barang impor AS.

Wakil Menteri Perdagangan Ling Ji yang berbicara kepada perwakilan perusahaan AS menjamin tarif tambahan itu melindungi hak dan kepentingan perusahaan, termasuk dari Amerika Serikat.

"[Tarif tambahan] itu ditujukan untuk membawa Amerika Serikat kembali ke jalur yang benar dalam sistem perdagangan multilateral," ujar Ling Ji, seperti diberitakan AFP pada Senin (7/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ling Ji kemudian menegaskan akar permasalahan dari perang dagang itu adalah Amerika Serikat. Ia pun berharap perusahaan AS yang berbisnis di China dapat mempertimbangkan langkah-langkah pragmatis untuk menyikapi situasi sekarang.

Sebab, pemerintah China dan perusahaan sama-sama perlu menjaga stabilitas perdagangan global dan kerja sama yang saling menguntungkan.

"Akar penyebab masalah tarif ini terletak di Amerika Serikat," ujar Ling Ji.

"[Perusahaan] perlu mengambil tindakan pragmatis untuk bersama-sama menjaga stabilitas rantai pasokan global dan mendorong kerja sama timbal balik serta hasil yang saling menguntungkan," sambungnya.

China membalas kebijakan tarif resiprokal Presiden Donald Trump dengan menetapkan tarif tambahan 34 persen untuk semua produk yang diimpor dari Amerika Serikat. Penetapan tarif itu berlaku mulai 10 April 2025.

Kabar penetapan tarif itu diumumkan Komisi Tarif Bea Cukai Dewan Negara China pada Jumat (4/4). Tarif itu ditetapkan sebagai balasan atas keputusan Trump yang menerapkan tarif tambahan 34 persen untuk barang impor China pada Rabu (2/4).

Pemerintah China juga memberlakukan kontrol ekspor pada tujuh hasil bumi langka, termasuk gadolinium dan yttrium yang kerap dimanfaatkan untuk produksi barang elektronik.

Sementara itu, Amerika Serikat tercatat mengekspor barang senilai US$144,6 miliar ke China pada 2024. Jumlah itu jauh lebih sedikit dari ekspor China ke AS yang mencapai US$439,7 miliar.

Langkah ini menandai eskalasi terbaru dalam ketegangan dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia itu.

"Kami tidak mencari konflik, namun kami juga tidak takut menghadapinya. Tekanan dan ancaman bukanlah cara yang tepat untuk berinteraksi dengan China," tegas Kementerian Luar Negeri China dalam pernyataan resminya dikutip CNN, Minggu (6/4).

"Langkah AS berusaha menggulingkan tatanan ekonomi dan perdagangan internasional yang telah ada, dengan memprioritaskan kepentingan nasional AS di atas kepentingan bersama komunitas internasional," kata Kementerian Luar Negeri China.

(frl/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |