CNN Indonesia
Selasa, 20 Mei 2025 20:30 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) buka suara terkait kosongnya data penjualan wholesales (dari produsen ke dealer) Xenia dalam laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada April 2025.
Direktur Marketing dan Corporate Planning & Communication ADM Sri Agung Handayani mengatakan hal itu disebabkan proses pemindahan produksi dari pabrik lama di Sunter, Jakarta Utara, ke fasilitas baru Karawang Plant 2 (KAP 2) di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita tidak ada wholesale di bulan April, Xenia, karena Kami bulan April itu melakukan pemindahan produksi dari pabrik Sunter ke KAP 2 Ke pabrik Karawang 2 yang baru dibuka kemarin," ujar Sri Agung di Jakarta Selatan, Selasa (20/5).
Dia menambahkan meski distribusi wholesale Xenia nihil pihaknya telah mengantisipasi kebutuhan pasar dengan memproduksi stok lebih dulu sejak awal tahun.
"Untuk memastikan supply kita kepada customer, kita sudah membaginya dari mulai Januari sampai Maret," jelasnya.
Karawang Plant 2 merupakan fasilitas produksi terbaru Daihatsu yang resmi beroperasi tahun ini. Pabrik ini digunakan untuk memproduksi sejumlah model seperti Ayla, Agya, dan Wigo (untuk pasar ekspor), serta mulai April 2025 memproduksi Xenia dan Avanza.
Sementara model lain seperti Rocky tetap diproduksi di Karawang Plant 1.
Tak ada model baru
Mengenai rencana ekspansi model produksi di KAP 2, Sri Agung menyebut saat ini pihaknya masih fokus pada model yang telah berjalan. Belum ada rencana penambahan model baru hingga akhir tahun.
Total produksi Daihatsu hingga April 2025 tercatat mencapai sekitar 124 ribu unit, dengan komposisi 75 persen untuk pasar domestik dan 25 persen untuk ekspor ke lebih dari 60 negara, termasuk Filipina, Peru dan Meksiko.
"Jadi saat ini sampai April kita total produksi di Daihatsu itu 124 ribu Kurang lebih, itu 75 persen untuk domestik 25 persen untuk ekspor. Sekarang terbesarnya Filipina, Peru dan Meksiko," ungkapnya.
Dia mengakui penurunan permintaan di pasar dalam negeri telah memengaruhi volume produksi secara keseluruhan, meski ekspor masih menjadi penyangga kinerja manufaktur.
"Harapannya komposisi domestik kan sangat berpengaruh terhadap total production yang dibuat oleh ADM. semoga Mei ke depannya marketnya lebih baik, harapannya tidak turun signifikan," ucap dia.
(job/fea)