Dilip Shanghvi, Raja Obat Generik asal India Berharta Rp428 T

6 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Jika mencari siapa orang terkaya di jagat raya dalam bisnis kesehatan, Dilip Shanghvi orangnya.

Shanghvi merupakan pendiri Sun Pharmaceuticals, perusahaan farmasi terbesar di India dan salah satu produsen obat generik terkemuka dunia.

Forbes memperkirakan kekayaan tembus US$26,4 miliar atau setara Rp428 triliun per 25 Mei 2025 (asumsi kurs Rp16.250).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mayoritas kekayaan Shangvhi berasal dari 54 persen sahamnya di Sun Pharma. Raksasa farmasi ini punya lebih dari 40 pabrik, di mana produk-produknya menjangkau lebih dari 100 negara.

Shanghvi juga tercatat sebagai pemegang 66 persen saham Sun Pharma Advanced Research, anak usaha Sun Pharma di bidang riset dan pengembangan obat-obatan Sun Pharma. Ia juga punya saham di BioLight Life Sciences.

Di luar bisnis obat, pada 2015 Shanghvi menjajal bisnis energi dengan kepemilikan 4 persen saham di Suzlon Energy, produsen turbin angin.

Shanghvi lahir pada 1 Oktober 1955 di Gujarat, India. Ayahnya merupakan distributor obat grosiran, dengan toko kecil di pasar Dawa Bazar, Kalkuta.

Sedari kecil, ia sering melihat ayahnya bekerja di toko kecilnya. Saat membaca label obat, bocah Shanghvi penasaran bagaimana obat-obatan itu dibuat.

Pada 1982, Shanghvi memperoleh gelar Sarjana Perdagangan dari Universitas Kalkuta. Setelah lulus, ia langsung merancang pembangunan bisnisnya sendiri. Visinya adalah menyediakan obat-obatan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.

Ia meminjam modal US$200 atau sekitar Rp3,2 juta kepada ayahnya untuk memulai bisnisnya sendiri, menjual obat-obatan psikiatris.

'Modal kecil' itu ia pakai untuk memulai Sun Pharmaceutical Industries pada 1983. Bisnis itu dirintis dengan seorang rekan bernama Pradeep Ghosh, yang hingga kini masih bekerja untuk Sun Pharma.

Di awal pembentukan, obat yang dijualnya pun cuma satu, yakni Lithosun yang digunakan untuk mengobati penyakit bipolar hingga disusul sejumlah kecil obat-obatan psikiatris lainnya.

Lalu pada 1990-an, Sun Pharma membangun pabrik, sembari menambahkan lini produk obat kardiologi (jantung) dan gastroenterologi (pencernaan).

Pada 1993, Shanghvi mendirikan Pharma Advanced Research Center untuk mempercepat pengembangan obat generik.

Setahun berikutnya, Sun Pharma melantai di bursa efek India.

Usai go public, Sun Pharma berekspansi ke industri obat generik, dengan mengakuisisi perusahaan farmasi asal Amerika Serikat (AS), Caraco Pharmaceuticals yang berpusat di Detroit, pada 1997.

Pembelian Caraco memberi Sun Pharma akses ke pasar obat generik global. Akuisisi ini memudahkan urusan Sun Pharam dengan BPOM AS, karena Caraco sudah tahu seluk-beluk izinnya.

Sun Pharma tumbuh besar lewat ekspansi organik dan rangkaian strategi akuisisi. Strategi akusisi Shanghvi adalah membeli perusahaan dengan kinerja buruk, lalu menggabungkan operasi perusahaan itu dengan Sun Pharma.

Akuisisi terbesar adalah saat Sun Pharma membeli pesaingnya di India, Ranbaxy Laboratories, senilai US$3,2 miliar pada 2014. Pembelian ini mendongkrak saham Sun Pharma hingga menjadikan Shanghvi sebagai taipan farmasi terkaya di dunia.

Di masa gemilang itu, Shanghvi berhasil merebut posisi orang terkaya India dari konglomerat Mukesh Ambani pada 2015.


Read Entire Article
Entertainment |