Ducati Lenovo Kunci Gelar Juara Dunia Tim MotoGP 2025 di Mandalika

4 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Tim Ducati Lenovo resmi memastikan diri sebagai Juara Dunia Tim MotoGP 2025 usai Sprint Race Pertamina Grand Prix of Mandalika 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Sabtu (4/10).

Ducati Lenovo yang mengemas 819 poin di klasemen tim MotoGP 2025 sudah tidak mungkin bisa disalip oleh BK8 Gresini Racing MotoGP yang berada di posisi kedua dengan 502 poin dan Pertamina Enduro VR46 Racing Team dengan koleksi 383 poin.

Hasil ini membuat Ducati meraih Triple Crown yaitu gelar juara dunia konstruktor, juara dunia dari sisi pembalap yaitu Marc Marquez, dan tim terbaik di musim yang sama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Sprint Race MotoGP Mandalika 2025 Marc Márquez finis di posisi keenam, sementara Francesco Bagnaia harus puas di posisi ke-14.

Meski hasil Sprint Race MotoGP Mandalika tidak maksimal, perolehan poin yang cukup membuat Ducati tak lagi bisa dikejar oleh tim lain di klasemen.

Di awal balapan, Márquez yang start dari posisi sembilan sempat terkena penalti long lap akibat senggolan dengan Alex Rins pada lap pertama.

[Gambas:Instagram]

Namun, pembalap asal Spanyol itu tampil gigih dan berhasil memperbaiki posisinya hingga finis di urutan keenam.

"Situasi ini tentu saja merupakan kombinasi berbagai faktor yang saat ini tidak memungkinkan kami untuk melaju secepat yang kami inginkan. Tata letak sirkuit tidak memiliki titik pengereman yang keras, yang merupakan salah satu aspek terkuat kami, dan cengkeraman yang tidak biasa menghalangi kami untuk sepenuhnya memanfaatkan tenaga Ducati saat keluar tikungan," ucap Marquez dikutip dari laman Ducati.

"Kami perlu terus memperbaiki performa berkendara dan set-up, sambil mempelajari performa Fermín Aldeguer untuk mencoba melangkah maju. Saya tidak mengharapkan keajaiban akhir pekan ini saya pikir kami akan berada di posisi lima hingga tujuh besar," kata Marquez menambahkan.

Sementara itu, Bagnaia yang memulai dari posisi 16 mengalami balapan sulit selama 13 lap dan hanya mampu menutup Sprint Race di posisi 14.

"Setelah kemarin, saya tahu hari Sabtu ini akan sulit. Sayangnya, rasanya tidak sama seperti di Motegi, tetapi lebih mirip dengan yang saya alami di Misano. Saya akhirnya kesulitan lagi dengan motor, baik di lintasan lurus maupun saat pengereman," kata Bagnaia.

"Situasinya cukup membuat frustrasi, tetapi sisi baiknya adalah saya menunjukkan kecepatan saya di Jepang. Sekarang kami harus terus bekerja keras dan mencoba menemukan kembali perasaan itu, jika tidak, balapan ini akan menjadi tantangan lagi," ucap Bagnaia menambahkan.

[Gambas:Video CNN]

(rhr)

Read Entire Article
Entertainment |