Duduk Bersila Dikelilingi Melati dan Hortensia, Beginilah Dekorasi Siraman Alyssa Daguise yang Disulap bak Taman Impian

Fimela.com, Jakarta Sebuah momen sakral dalam rangkaian pernikahan Alyssa Daguise berhasil mencuri perhatian publik. Prosesi siraman yang dilangsungkan dalam nuansa adat Jawa tidak hanya sarat makna budaya, tetapi juga menampilkan sentuhan estetika yang begitu memesona. Dari dekorasi hingga busana, semuanya ditata dengan apik dan penuh simbolisme.

Prosesi siraman Alyssa Daguise digelar di area terbuka dengan lanskap taman yang asri. Elemen dekorasi berbalut warna-warna pastel menghadirkan atmosfer hangat dan lembut, menyatu harmonis dengan elemen tradisional seperti janur, payung hias, dan untaian melati. Keseluruhan suasana memberikan kesan intim, sakral, dan modern dalam satu harmoni yang indah.

Perpaduan gaya etnik dan sentuhan kekinian terlihat jelas dari pilihan dekorasi hingga detil terkecil. Bukan hanya menjadi ritual adat, prosesi siraman ini juga menjadi cerminan keanggunan perempuan yang bersiap melangkah ke jenjang kehidupan baru dengan penuh restu dan cinta.

Dekorasi siraman Alyssa Daguise mencerminkan keanggunan tradisional yang dipadukan dengan keindahan kontemporer. Palet warna seperti lilac, putih, peach, dan kuning pucat mendominasi instalasi bunga yang menjuntai cantik di setiap sudut area. Jenis bunga yang digunakan pun beragam, mulai dari anggrek, mawar, hortensia, hingga baby’s breath.

Keindahan visual ini diperkuat dengan elemen-elemen adat seperti janur dan untaian melati yang membingkai backdrop utama. Payung krem khas diletakkan dengan proporsional, menciptakan kesan megah sekaligus sakral.

Setiap detail dekorasi menunjukkan ketelitian dan rasa cinta dalam penyelenggaraan momen penting ini. Lampu bohlam kecil yang menggantung di sepanjang area memberi kesan hangat dan magis, berpadu dengan dekorasi alami berupa tanaman tropis yang mengelilingi lokasi.

Jalur utama ditata dengan deretan payung putih berhias untaian bunga serta kain batik yang dijadikan sebagai alas berjalan. Kombinasi ini menciptakan jalur menuju altar siraman yang elegan, artistik, dan tetap menyatu dengan nuansa adat.

Sebelum siraman dimulai, kirab keluarga menjadi pembuka yang syarat simbol dan makna. Alyssa berjalan perlahan bersama orang tua serta perwakilan keluarga laki-laki, menyusuri taman di bawah naungan payung berhiaskan melati.

Tampilan Alyssa dalam kebaya hijau pastel dan kain lilit bermotif terlihat serasi dengan busana keluarga yang senada. Di barisan depan, seseorang membawa bokor berisi air, lambang penyucian diri dan harapan akan kehidupan baru yang penuh berkah.

Salah satu momen yang paling menyentuh adalah ketika Alyssa duduk bersila dengan balutan kimono putih menjelang siraman, didampingi sang ayah dan ibu yang berdiri di sampingnya. Senyuman ketiganya menunjukkan ikatan emosional yang erat dalam keluarga tersebut.

Tata panggung dipenuhi bunga pastel dan ornamen bernuansa etnik yang membuat momen ini tak hanya terasa indah, tapi juga menyentuh secara emosional. Prosesi ini menjadi pengingat bahwa dalam setiap perjalanan cinta, restu dan doa keluarga memiliki tempat yang istimewa.

Senyuman hangat Alyssa Daguise bersama kedua orang tuanya menjadi sorotan dalam momen sebelum prosesi siraman berlangsung. Duduk anggun dengan balutan kimono putih dan kain hijau mint, Alyssa memancarkan aura tenang dan penuh kebahagiaan menjelang tradisi sakral yang akan dijalani.

Di sampingnya, sang ayah dan ibu berdiri mendampingi dengan penuh kebanggaan. Keduanya tampil mengenakan busana adat Jawa yang elegan; sang ayah mengenakan beskap gading berpadu jarik batik, sementara sang ibu tampil klasik dalam kebaya brokat cokelat muda. Penampilan ketiganya menciptakan harmoni visual yang menghangatkan hati.

Latar bunga pastel, anyaman janur, dan payung bergelantung menghadirkan suasana yang romantis dan intim.