CNN Indonesia
Jumat, 11 Jul 2025 11:29 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak dunia menguat tipis pada perdagangan Jumat (11/7) pagi. Penguatan terjadi setelah penurunan sekitar 2 persen pada sesi sebelumnya akibat kekhawatiran terhadap dampak ekonomi dari kebijakan tarif baru Presiden AS Donald Trump dan penurunan proyeksi permintaan minyak global oleh OPEC.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah Brent naik 19 sen atau 0,28 persen ke level US$68,83 per barel. Senada, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 26 sen atau 0,39 persen menjadi US$66,83 per barel.
Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam laporan World Oil Outlook 2025 yang dirilis Kamis, memangkas perkiraan permintaan minyak global untuk periode 2026 hingga 2029, dengan alasan melemahnya konsumsi di China.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permintaan global diperkirakan rata-rata sebesar 106,3 juta barel per hari pada 2026, turun dari proyeksi sebelumnya sebesar 108 juta barel per hari.
Sementara itu, Trump pada Kamis lalu mengumumkan tarif sebesar 35 persen terhadap barang impor dari Kanada yang akan berlaku mulai 1 Agustus.
Ia juga mengungkapkan rencana untuk menerapkan tarif umum sebesar 15 persen hingga 20 persen terhadap sebagian besar mitra dagang AS lainnya.
Pada hari yang sama, Trump juga mengancam tarif terhadap Brasil serta mengumumkan rencana pengenaan tarif baru untuk produk tembaga, semikonduktor, dan farmasi.
Dari sisi geopolitik, Uni Eropa dikabarkan sedang mempersiapkan proposal baru untuk menetapkan batas harga mengambang terhadap minyak Rusia, menggantikan batas harga tetap yang dinilai tidak lagi relevan setelah penurunan harga minyak global.
(ldy/sfr)