Israel Ancam Terus Serang Lebanon Jika Senjata Hizbullah Tak Dilucuti

13 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel mengancam akan terus melancarkan serangan ke Lebanon jika kelompok bersenjata Hizbullah tidak segera melucuti senjatanya.

Peringatan ini disampaikan pada Jumat (7/6), sehari setelah militer Israel menggempur wilayah selatan Beirut yang dikenal sebagai basis Hizbullah.

Menurut pernyataan militer Israel, serangan itu menyasar pabrik drone bawah tanah milik Hizbullah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Serangan diluncurkan sekitar satu jam setelah Israel menyebarkan peringatan evakuasi kepada warga, yang menyebabkan banyak penduduk melarikan diri dari rumah mereka.

"Tidak akan ada ketenangan di Beirut, tidak akan ada ketertiban atau stabilitas di Lebanon tanpa keamanan bagi Negara Israel," ujar Menteri Pertahanan Israel Israel Katz, melansir AFP.

"Jika kalian tidak melakukan apa yang disepakati, kami akan terus bertindak, dan dengan kekuatan besar," tambahnya.

Serangan terjadi hanya beberapa jam sebelum perayaan Iduladha, dan disebut sebagai pelanggaran besar terhadap gencatan senjata yang disepakati pada November 2024 lalu.

Pemerintah Lebanon mengecam aksi itu. Presiden Joseph Aoun menyebutnya sebagai "pelanggaran mencolok terhadap kesepakatan internasional pada malam hari raya keagamaan yang suci."

Kesepakatan gencatan senjata itu sebelumnya mewajibkan Hizbullah untuk menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer (km) dari perbatasan Israel, serta membongkar infrastruktur militernya di selatan.

Sebagai bagian dari kesepakatan, Israel juga diminta menarik pasukannya dari Lebanon, meski hingga kini masih menempati lima titik yang dianggap strategis.

Pemerintah Lebanon menyatakan telah membongkar lebih dari 500 posisi dan gudang senjata Hizbullah. Namun, militer Israel menuduh Hizbullah terus memproduksi drone untuk persiapan perang selanjutnya, dan menyebut aktivitas itu sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap kesepakatan."

Warga sipil juga terkena dampak langsung dari ketegangan ini. Seorang perempuan di Beirut selatan, Violette, mengaku menerima telepon dari seseorang yang mengaku tentara Israel sebelum serangan.

"Saya langsung mengambil anak-anak dan keluar dari rumah," ujarnya.

Selain menyerang Beirut, militer Israel juga meluncurkan serangan ke desa Ain Qana, sekitar 20 km dari perbatasan.

Israel menyebut targetnya adalah markas Hizbullah, sementara media resmi Lebanon melaporkan serangan itu menghantam sebuah bangunan di wilayah sipil.

(del/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |