Israel Makin Brutal! Rudal Anak-anak Gaza yang Sedang Antre Puskesmas

8 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Israel melancarkan serangan udara yang menyasar langsung warga Jalur Gaza Palestina yang sedang mengantre imunisasi dan pasokan nutrisi di sebuah pusat kesehatan di Kota Deir Al Balah, Gaza tengah, Kamis (10/7).

Setidaknya 15 orang tewas dalam serangan itu yang menyasar banyak perempuan dan anak-anak. Rumah Sakit Martir Al Aqsa menyatakan delapan dari 15 korban tewas merupakan anak-anak dengan usia termuda dua tahun dan tertua 14 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tiga perempuan dan empat laki-laki juga turut menjadi korban jiwa dalam serangan keji Israel ini.

Dalam rekaman yang diperoleh CNN, beberapa anak tampak tergeletak tak bergerak, sementara yang lain terlihat terluka di tengah jeritan dan kepanikan. Video lain menunjukkan sejumlah anak bersimbah darah dan tidak bergerak saat dipindahkan menggunakan gerobak.

Direktur jenderal Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan bahwa serangan terjadi di dekat pusat medis yang biasa mendistribusikan susu formula bayi kepada para ibu.

Project HOPE, sebuah organisasi bantuan asal Amerika Serikat, menyebutkan bahwa serangan itu terjadi "tepat di depan" salah satu klinik kesehatannya, tempat warga tengah mengantre untuk mendapatkan pengobatan atas "malnutrisi, infeksi, penyakit kronis, dan lainnya."

CEO Project HOPE, Rabih Torbay, mengatakan kepada CNN lokasi klinik tersebut sudah dibagikan kepada militer Israel. Padahal, ia menegaskan klinik kesehatan Project HOPE adalah tempat perlindungan di Gaza, tempat orang membawa anak-anak mereka, perempuan mendapat layanan kehamilan dan pascamelahirkan, serta warga mendapat pengobatan untuk malnutrisi dan lain-lain.

"Itu adalah situs yang sudah dikoordinasikan agar tidak diserang," ujar Torbay.

"Namun pagi ini, keluarga-keluarga tak bersalah diserang tanpa ampun saat mereka berdiri mengantre menunggu klinik dibuka. Kata 'terkejut' dan 'patah hati' bahkan tak cukup menggambarkan perasaan kami," paparnya menambahkan. 

Sementara itu, militer Israel berdalih serangan itu dilancarkan lantaran mereka menargetkan seorang milisiHamas yang terlibat dalam serangan kelompok itu terhadap Israel pada 7 Oktober 2023.

Dr. Mohammed Abu Mughaisib, wakil koordinator medis untuk Palestina dari LSM Médecins Sans Frontières (MSF), mengatakan ini bukan kali pertama fasilitas kesehatan menjadi sasaran, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kepada CNN dari Al Mawasi di Gaza selatan, ia menegaskan tidak ada perbaikan dalam akses bantuan dan obat-obatan, meski Israel telah mencabut sebagian blokade atas Gaza.

"Setiap hari ratusan orang tewas dan terluka saat pergi ke titik distribusi bantuan untuk mengambil paket makanan mereka," ujarnya, seraya menambahkan, "Di pasar tidak ada makanan. Toko roti pun tutup."

Mughaisib mengatakan kepada CNN bahwa penduduk Gaza kini "benar-benar kelelahan, hancur, dan lelah," sembari menyebut bahwa "harapan adalah kata yang sangat rapuh di Gaza."

Hampir 3.000 warga Palestina tewas di Gaza dalam sebulan terakhir imbas serangan Israel.

Sementara itu, agresi brutal Israel ke Jalur Gaza sejak Oktober 2023 lalu telah menewaskan lebih dari 56 ribu warga Palestina. Sebagian besar korban tewas merupakan anak-anak dan perempuan.

Jumlah korban tewas itu bahkan disebut masih bisa bertambah hingga belasan ribu lantaran masih banyak orang yang hilang dan reruntuhan bangunan di seluruh penjuru Gaza yang belum dibongkar.

(rds)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |