CNN Indonesia
Senin, 26 Mei 2025 02:45 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Para peneliti memperkirakan jamur berbahaya yakni Aspergillus yang menyebabkan jutaan kematian orang setiap tahunnya akan menyebar ke wilayah-wilayah baru seiring meningkatnya suhu dunia alias pemanasan global.
Hal ini terungkap melalui penelitian terbaru yang dilakukan Universitas Manchester, Inggris.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Studi yang tengah dalam proses peninjauan tersebut memetakan potensi penyebaran masa depan Aspergillus, kelompok jamur umum yang tersebar di seluruh dunia dan dapat menyebabkan aspergilosis (penyakit serius yang menyerang paru-paru).
Mengutip CNN, Minggu (25/5), para peneliti menemukan bahwa spesies tertentu dari Aspergillus kemungkinan akan meluas ke wilayah baru di Amerika Utara, Eropa, China, dan Rusia. Peneliti melihat perubahan ini dipicu krisis iklim yang membuat lebih banyak area menjadi habitat yang cocok bagi jamur tersebut.
"Jamur masih relatif kurang diteliti dibandingkan virus dan parasit. Namun peta ini menunjukkan bahwa patogen jamur ini kemungkinan akan berdampak pada sebagian besar wilayah dunia di masa depan," kata Norman van Rijn, salah satu penulis studi sekaligus peneliti perubahan iklim dan penyakit menular di Universitas Manchester.
Spesies-spesies jamur Aspergillosis dapat menyerang berbagai organ vital tubuh seperti paru-paru, sinus, hingga otak. Beberapa pasien yang mungkin mengalami reaksi alergi bisa menderita paru-paru kronis akibat infeksi jamur tersebut, bahkan bisa lebih buruk karena komplikasi serius.
Jamur merupakan organisme yang sangat adaptif dan tumbuh di berbagai lingkungan seperti tanah, kompos, dan air. Meskipun mereka memainkan peran penting dalam ekosistem, infeksi jamur menyebabkan sekitar 2,5 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia.
Para ahli memperingatkan bahwa angka ini bisa jauh lebih tinggi karena kurangnya data dan pelaporan. Minimnya pemahaman dan perhatian terhadap infeksi jamur juga menjadi sorotan dalam konteks kesiapan sistem kesehatan global.
Dibandingkan dengan virus, jamur kerap diabaikan meskipun risikonya besar dan terus berkembang.
Isu mengenai virus ini belakangan menarik perhatian publik berkat serial televisi HBO berjudul The Last of Us, yang menggambarkan dunia fiksi di mana jamur bermutasi dan menyebabkan wabah global.
Meski fiktif, Van Rijn berharap serial tersebut dapat membantu meningkatkan kesadaran terhadap ancaman nyata infeksi jamur yang masih dianggap remeh mayoritas masyarakat di dunia.
(lid/kid)