Jejak Hasan Nasbi, dari Lembaga Survei Sampai Komisaris Pertamina

3 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Hasan Nasbi ditunjuk sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero).

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan Hasan Nasbi ditetapkan sebagai komisaris per 11 September lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mengacu salinan keputusan para pemegang saham perusahaan, Bapak Hasan Nasbi ditetapkan sebagai Komisaris PT Pertamina (Persero) per tanggal 11 September 2025," katanya lewat pesan tertulis, Sabtu (20/9).

Nama Hasan juga sudah tercantum dalam daftar komisaris di situs resmi Pertamina. Penunjukan tersebut berdasarkan Keputusan Menteri BUMN dan Direktur Utama PT Danantara Asset Management selaku pemegang saham Pertamina, melalui SK Nomor SK-247/MBU/09/2025 dan SK.055/DI-DAM/DO/2025 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero).

Hasan baru diberhentikan sebagai Kepala PCO pada Rabu (17/9) lalu. Posisinya digantikan oleh Angga Raka Prabowo, dan kini lembaganya juga berganti nama menjadi Badan Komunikasi Pemerintah.

Hasan pertama kali diangkat menjadi Kepala Kantor Komunikasi Presiden pada 19 Agustus 2024, di penghujung masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, dan sempat melanjutkan perannya di era Presiden Prabowo Subianto.

Namun, pada 21 April 2025, Hasan mengajukan pengunduran diri. Ia mengaku tak lagi mampu menangani sejumlah persoalan yang disebutnya berada di luar kendalinya.

Pengunduran dirinya terjadi di tengah kritik terhadap gaya komunikasinya yang dinilai tidak mencerminkan sikap Presiden Prabowo, terutama setelah tanggapannya terhadap insiden teror kepala babi kepada jurnalis dan kantor redaksi Tempo.

Saat itu, Hasan merespons santai dengan berkata, "Sudah dimasak saja," yang menuai kecaman publik karena dinilai tidak empati terhadap ancaman kebebasan pers.

Meski demikian, Presiden Prabowo Subianto saat itu menolak surat pengunduran dirinya. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan Presiden mengambil keputusan tersebut setelah mempelajari isi surat yang diajukan Hasan.

Setelah itu, Hasan kembali bertugas sebagai Kepala PCO.

Sebelum masuk di lingkungan Istana, Hasan dikenal sebagai pendiri lembaga survei, Cyrus Network.

Sejak dulu, pernyataannya beberapa kali sempat menjadi sorotan. Dia pernah bertaruh mobil Alphard saat meyakini Anies Baswedan tak maju di Pilpres 2024. Namun, prediksinya gagal.

Hasan merupakan lulusan Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Setelah lulus, dia sempat berkarier sebagai wartawan selama setahun mulai 2005-2006. Hasan kemudian menjadi peneliti di Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia sejak 2006 hingga 2008.

Pada Pilkada DKI Jakarta 2012, Hasan menjadi konsultan politik untuk Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Hasan juga menjadi salah satu inisiator organisasi Teman Ahok. Organisasi tersebut mendorong Ahok maju sebagai calon independen di Pilkada DKI tahun 2017 sebelum akhirnya dipinang oleh PDIP Perjuangan. Puncaknya pada Pilpres 2024, Hasan Nasbi masuk dalam jajaran juru bicara TKN Prabowo-Gibran.

(fby/dmi)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |