Kata-kata Greta Thunberg Sebelum Diculik Pasukan Israel

6 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Aktivis Greta Thunberg membuat unggahan sebelum diculik pasukan Israel. Greta menyinggung Israel yang tidak akan mengizinkan kapal mereka masuk Gaza.

Kapal Madleen yang mengangkut Greta dan 11 aktivis lain diculik pasukan Israel di perairan internasional saat berlayar menuju Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Koalisi Armada Kebebasan (Freedom Flotilla Coalition) melaporkan militer Israel menaiki kapal yang membawa bantuan kemanusiaan tersebut dan saat ini komunikasi dengan mereka terputus.

Greta sempat membuat video yang menginformasikan ia dan seluruh tim di kapal Madleen telah diculik di perairan Internasional.

"Nama saya Greta Thunberg dan saya dari Swedia," ujar Greta Thunberg dalam rekaman video tersebut.

"Jika kalian melihat video ini, kami sudah dicegat dan diculik di perairan internasional oleh tentara pendudukan Israel atau pasukan yang mendukung Israel," ujarnya lagi.

Sebelumnya, Israel telah menyiapkan pasukan elite angkatan laut Shayetet 13 untuk membajak kapal layar Madleen yang ditumpangi 12 orang.

"Saya serukan kepada semua teman, keluarga, dan kamerad untuk menekan pemerintah Swedia untuk melepaskan saya dan yang lainnya segera," kata Greta.

Sebelum diculik, Greta juga sempat mengunggah kata-kata di Instagram yang melaporkan kapal Madleen telah semakin dekat dengan Gaza. Ia juga menyinggung soal Israel yang tidak akan mengizinkan kapal mereka melintas.

"Kami berlayar semakin dekat ke Gaza dengan Israel yang mengatakan bahwa mereka tidak akan mengizinkan kapal tersebut membawa bantuan kemanusiaan (yang akan menjadi sebuah kejahatan bagi mereka), sangat penting untuk diingat bahwa misi ini bukanlah tentang kami atau kapal tersebut. Ini adalah tentang genosida, blokade, dan penindasan sistematis terhadap warga Palestina," tulis Greta dalam unggahan tersebut.

Greta juga menuliskan bahwa orang-orang di Gaza tidak perlu ada yang datang untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka membutuhkan kekuatan dan dukungan untuk mendorong perjuangan mereka dalam mendapatkan keadilan.

"Orang-orang di Gaza tidak membutuhkan siapa pun untuk datang dan menyelamatkan mereka, mereka membutuhkan kita untuk memperkuat dan mendukung perjuangan mereka untuk mendapatkan keadilan, agar kita mengakhiri keterlibatan kita, memberikan tekanan dan memutuskan hubungan dengan pihak-pihak yang melakukan pelanggaran hak asasi manusia," ujarnya.

"Semua mata tetap tertuju ke dek, tetapi di atas semua itu, semua mata tertuju ke Palestina dan semua orang yang tertindas," lanjutnya.

Kronologi penculikan

Kapal layar Madleen yang membawa misi kemanusiaan Armada Gaza Merdeka mendekat ke perairan Gaza pada Senin (9/6) pukul 01.17 dini hari waktu setempat.

Saat kru kapal langsung menyalakan alarm bahwa kapal akan memasuki perairan Gaza.

Israel telah menyiagakan pasukan elite angkatan laut Shayetet 13 untuk menyerbu dan membajak kapal layar Madleen tersebut di perairan internasional.

Pada pukul 02.00, sejumlah tentara Israel kemudian menaiki dan membajak kapal Madleen.

FFC mengunggah update terkini soal Madleen di Telegram pada Senin (9/6) dini hari waktu setempat. Dalam unggahan itu tampak anggota kru duduk di dalam kapal mengenakan jaket pelampung dan mengangkat tangan ke atas.

Namun, dalam gambar tersebut tak terlihat Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Menurut laporan Al Jazeera, pasukan Israel mencegat Madleen dan memaksa semua orang di dalam kapal mematikan telepon.

Kementerian Luar Negeri Israel kemudian mengonfirmasi telah mengamankan kapal Madleen dan akan membawanya ke Pelabuhan Ashdod, Israel, dikutip dari Al Jazeera.

"Kapal pesiar selfie para selebriti sedang dalam perjalanan menuju pantai Israel dengan selamat," demikian menurut Kemlu Israel di X, Senin (9/6).

Israel juga menuduh Greta dan aktivis lain mencoba "melakukan provokasi media untuk tujuan mendapat publisitas" dengan mengklaim bantuan ke Gaza.

(fra/lom/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |