Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengungkap sumber pencemaran radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten adalah berasal dari 'sumber pasif'.
Menurutnya masyarakat di sekitar daerah terkontaminasi tidak perlu terlalu panik. Selain karena sumbernya yang pasif, pemerintah juga disebut telah membatasi akses masuk ke kawasan tersebut.
"Kalau itu kan sudah akses sudah dibatasi di lokasi titik-titik itu, ya. Jadi sebenarnya tidak perlu terlalu panik sih. Karena itu kan hanya paparan dari sumber pasif ya, kalau istilah kami," ujar Laksana ditemui di UGM, Sleman, DIY, Rabu (1/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan dari sumber radioaktifnya sendiri. Kan dari barang yang terkontaminasi. Jadi sebenarnya relatif mudah diatasi sih, sebenarnya," tambahnya.
Meski demikian, Laksana mengatakan sumber utama pencemaran ini masih dalam pendalaman atau penelitian forensik oleh BRIN bersama Bareskrim Mabes Polri. Ia sendiri belum bisa membeberkan hasil analisa sementara dari lembaganya terkait pemicu pencemaran ini.
"Kalau itu kami sudah sepakat untuk semua komunikasinya satu pintu ya. Lewat Pak Menko Pangan [Zulkifli Hasan], jadi bisa tanya langsung Pak Menko Pangan saja. Enggak enak nanti kalau saya spill-spill di sini," tuturnya.
Ia menjelaskan Kementerian Lingkungan Hidup dengan pendampingan dan pengawasan dari para ahli dari BRIN bersama Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) juga sudah membuatkan standar penanganan. Termasuk, upaya dekontaminasi hingga pelimbahan pada sumber cemaran hingga lokasi-lokasi terkontaminasi lainnya.
"[Tingkat paparan radiasi] sebenarnya kalau ya tergantung lokasi sih ya, gitu. Tapi ada yang cukup tinggi, gitu. Tapi itu dengan penanganan yang ada saat ini bisa segera diselesaikan sih, ya," terang Laksana.
Sebelumnya, pemerintah resmi menetapkan cemaran Cesium 137 di Kawasan Industri Modern Cikande, Kabupaten Serang, Banten sebagai kejadian khusus cemaran radiasi.
Buntut status tersebut, akses keluar masuk kendaraan maupun barang di area tersebut bakal diawasi oleh tim gabungan. Berdasarkan pantauan, pos penjagaan yang sudah berdiri di pintu masuk Kawasan Industri Modern Cikande dijaga tim gabungan dari Brimob, Bapeten, BRIN hingga Kementerian Lingkungan Hidup.
Tim khusus Cesium 137 sudah beberapa pekan terakhir berada di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, untuk mencari hingga mendekontaminasi paparan radiasi.
Lokasi yang terpapar, sudah dipasangi garis polisi atau garis Pengawasan Perlindungan Lingkungan Hidup (PPLH) dan papan nama larangan melintas. Langkah ini untuk mencegah masyarakat masuk ke daerah tersebut.
Seluruh kendaraan yang keluar masuk diperiksa menggunakan Radiation Portal Monitoring (RPM). Bila ada yang terpapar radiasi, akan didekontaminasi terlebih dulu sebelum diizinkan melanjutkan perjalanan.
Dari pemeriksaan, Hanif menerangkan, tim khusus menemukan 10 titik cemaran Cesium 137 dengan kekuatan yang berbeda-beda di sekitar Kawasan Industri Modern Cikande. Sejauh ini, baru dua lokasi yang dinyatakan sudah selesai di dekontaminasi.
Material radioaktif Cesium-137 yang ditemukan di kawasan industri di Cikande awalnya diketahui usai penolakan produk udang beku Indonesia oleh otoritas Amerika Serikat di sejumlah pelabuhan besar.
Pemeriksaan pihak Food and Drug Administration (FDA) serta Bea Cukai AS mendeteksi kandungan radiasi pada kontainer udang pada Agustus 2025 lalu
(lom/dmi)