Layanan Taksi Jadi Laporan Tertinggi Masalah Penipuan Turis di Jakarta

Jakarta, CNN Indonesia --

Laporan penipuan turis terus meningkat di berbagai belahan dunia. Kota-kota populer di dunia yang kerap dikunjungi wisatawan mancanegara tak jarang juga menjadi sarang penipuan turis.

Belum lama ini, Mastercard Economics Institute menerbitkan laporan mengenai penipuan di industri perjalanan. Dua kota di Asia Tenggara, Bangkok dan Hanoi termasuk di antara kota-kota dengan tingkat penipuan perjalanan tertinggi yang dilaporkan.

Deretan kota di dunia dengan laporan tingkat penipuan turis tertinggi adalah Cancun (Meksiko), Hanoi (Vietnam), Dhaka (Bangladesh) dan Bangkok (Thailand).

Di Bangkok, layanan taksi dan penyewaan mobil menyumbang 48 persen dari kasus penipuan turis yang dilaporkan, menjadikan ibu kota Thailand ini sumber penipuan paling umum yang menargetkan turis.

Tidak sedikit turis asing juga melaporkan telah ditipu oleh penyedia layanan makanan selama mereka berkunjung ke Bangkok.

Lalu, bagaimana dengan Jakarta? Studi yang diterbitkan Mastercard Economics Institute menyebut Jakarta bukan kota dengan tingkat penipuan turis terendah, melansir CNBC.

Kontribusi layanan taksi atau penyewaan mobil dominan dalam laporan penipuan turis di Jakarta dengan mencapai 66 persen, sedangkan layanan makanan menyumbang 25 persen, disusul akomodasi 4 persen, dan agen perjalanan 3 persen.

Menurut laporan itu, penipuan turis dalam layanan makanan lebih menonjol di Amerika Serikat dan Timur Tengah, mencakup 63 persen dari kasus yang dilaporkan di New York City.

Sementara itu, untuk kota-kota dengan tingkat penipuan turis terendah yang dilaporkan di antaranya, San Francisco, Dublin, Seoul, Budapest, dan Edinburgh.

Kepala Ekonom Mastercard Economics Institute untuk divisi Asia-Pasifik, David Mann, mengatakan risiko penipuan sangat bervariasi dari satu kota ke kota lain.

"Di destinasi tertentu, Anda dapat melihat lebih banyak penipuan yang datang dari sisi perusahaan perjalanan dan tur. Di kota-kota lain, bahkan dapat terjadi pada hal-hal seperti layanan makanan," jelas Mann.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]