CNN Indonesia
Senin, 01 Des 2025 13:40 WIB
Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan Presiden AS Donald Trump. Foto: AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Venezuela Nicolas Maduro menuduh Amerika Serikat berupaya mengambil alih cadangan minyak raksasa Venezuela, menggunakan kekuatan militer.
Pernyataan itu disampaikan Maduro dalam surat yang disampaikan ke Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) di mana Venezuela merupakan anggotanya. Surat itu kemudian dibacakan oleh Wakil Presiden Delcy Rodriguez, dalam pertemuan virtual para menteri OPEC.
Melansir situs AFP, dalam surat itu Maduro mengatakan AS "berupaya mengambil alih cadangan minyak raksasa Venezuela, terbesar di dunia, dengan kekuatan militer."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maduro mengatakan sejak September lalu AS melakukan serangan ke kapal-kapal di Laut Karibia dan Samudra Pasifik bagian timur yang diduga menyelundupkan narkoba.
Serangan itu menewaskan sedikitnya 83 orang, namun pemerintahan Presiden AS Donald Trump tidak menunjukkan bukti kuat yang mendasari tuduhan dalam operasi itu.
Media AS pada Jumat (28/11) melaporkan salah satu insiden pada September, terdapat serangan kedua yang menewaskan orang-orang yang selamat dari serangan pertama.
The Washington Post dan CNN juga melaporkan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth mengeluarkan instruksi untuk "menghabisi semua," tapi Trump pada Minggu (30/11), mengatakan Hegseth membantah memberi perintah itu.
"Kami akan memeriksanya, tapi tidak, saya tidak meminta hal itu, terutama serangan kedua," ujar Trump.
"Pete mengatakan dia tidak memerintahkan pembunuhan dua orang itu," tambahnya.
Ketua parlemen Venezuela, Jorge Rodriguez, mengatakan ia bertemu dengan keluarga korban serangan itu. Ia menolak memberi komentar soal kemungkinan adanya pembicaraan telepon antara Trump dan Maduro.
Namun soal laporan terkait perintah Hegseth, ia mengatakan: "Jika sudah ada deklarasi perang dan terjadi pembunuhan seperti itu, maka itu termasuk kejahatan perang."
"Karena tidak ada perang yang diumumkan, peristiwa itu... hanya dapat digolongkan sebagai pembunuhan atau eksekusi di luar hukum," ujarnya.
Peningkatan aktivitas militer AS membuat kapal induk terbesar dunia ditempatkan di perairan Karibia. Jet tempur militer dan pesawat pengebom AS terus terbang dekat pantai Venezuela dalam beberapa hari terakhir.
(rnp/dna/dna)





























:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5246935/original/037886700_1749495798-063_2211629707.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354665/original/013548500_1758261702-IMG-20250919-WA0005.jpg)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5273468/original/039341400_1751624719-ClipDown.com_510960588_17904224745194387_1578158069668546407_n.jpg)



:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303701/original/026205700_1754120479-Foto_7._Rosie_Pop-Up_Jakarta_-_Gandaria_City_Mall.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5354825/original/018518100_1758265848-pongki_barata_csm_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5326205/original/048148200_1756092105-IMG-20250825-WA0011.jpg)




:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316299/original/029464000_1755231410-OFFICIAL_POSTER_-_FEED.jpg)