Jakarta, CNN Indonesia --
Netizen Indonesia ramai-ramai membela Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyusul tudingan dari Putra Mahkota Johor, Tunku Ismail Sultan Ibrahim, terkait hukuman FIFA untuk FAM Malaysia dan tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia.
Lewat sebuah postingan melalui akun X yang kemudian dihapus, Sabtu (27/9) siang, Tunku Ismail mengunggah foto tangkapan layar mengenai empat artikel terkait FIFA.
Selain artikel mengenai standar ganda FIFA terhadap Israel, Ismail juga memposting artikel dari media Malaysia bernama SBWTF berjudul 'Hukuman Kepada FAM Bukti Dwistandard FIFA'.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam artikel itu diklaim bahwa ada campur tangan Ketum PSSI Erick Thohir dalam hukuman FIFA untuk Malaysia.
"Itu [4 artikel itu] meringkas semuanya," tulis Ismail dalam postingan yang kemudian dihapus, tapi sudah banyak di-capture netizen.
Tunku Ismail memang tidak menulis nama Erick, tapi netizen Indonesia meyakini pria yang menjadi motor utama perekrutan pemain naturalisasi timnas Malaysia itu mengarahkan tuduhan ke pihak Indonesia. Terlebih Ismail mengunggah artikel yang menuding Erick.
Selain itu dalam pernyataannya melalui akun X, Ismail menuding bahwa ada pihak asing yang mempengaruhi FIFA untuk menjatuhkan hukuman ke Malaysia.
Bahkan Ismail menulis 'Siapa yang ada di New York?', sebuah pernyataan yang dianggap netizen Indonesia sebagai fitnah terhadap Presiden RI Prabowo Subianto, yang baru-baru ini bertemu dengan Presiden FIFA Gianni Infantino di New York.
Postingan akun X/Twitter Tunku Ismail Sultan Ibrahim soal hukuman FIFA untuk Malaysia. (Tangkapan Layar X @HRHJohorII)
Pernyataan Tunku Ismail di media sosial membuat banyak netizen Indonesia marah. Netizen Indonesia kemudian membela Presiden Prabowo dan Erick Thohir.
"Sekelas raja kau pun sendiri berani menuduh presiden kami [Prabowo] dan pak Erick Thohir. Kamu denial kepala batu. Lihat sekelas raja kau, sehabis postingan memfitnah lalu menghapus. Mental apa itu?" tulis salah satu netizen.
"Woi pakcik, berani-beraninya senggol Indonesia dengan pernyataan 'Who was in New York?' dan posting foto Erick Thohir. Yang salah siapa, yang dituduh siapa. Kalau memang benar, sederhana, tunjukin data pemain naturalisasi kamu, bukan nuduh Indonesia."
"Untuk rakyat Malaysia coba kalian pikir untuk apa Erick Thohir dan Prabowo sabotase Malaysia? Indonesia fokus lolos Piala Dunia, Malaysia fokus lolos Piala Asia, dari sini aja fokusnya sudah beda level," tulis netizen lainnya.
Ratusan netizen Indonesia juga memberi dukungan untuk Erick Thohir melalui kolom komentar di akun Instagram.
CNNIndonesia.com sendiri sudah berusaha mengontak Sekjen PSSI Yunus Nusi untuk dimintai komentar mengenai tudingan dari pihak Malaysia. Namun, hingga berita ini diturunkan yang bersangkutan belum memberikan jawaban.
FIFA dalam rilis resmi, Jumat (26/9), resmi menghukum tujuh pemain naturalisasi timnas Malaysia denda 2.000 franc Swiss (setara Rp41,8 juta) serta larangan bermain 12 bulan. Selain itu FIFA menjatuhi denda 350 ribu franc Swiss (setara Rp7,3 miliar) untuk FAM karena pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.
Ketujuh pemain yang dihukum adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.
(har)