Mantan Politikus Ukraina Tewas Ditembak di Madrid

7 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan politikus Ukraina, Andriy Portnov, tewas ditembak di sekitar sekolah internasional American School of Madrid yang berlokasi di Pozuelo de Alarcón, di sebelah barat kota Madrid.

Portnov merupakan ajudan senior mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich yang digulingkan dalam revolusi Euromaidan tahun 2014.

Menurut sumber kepolisian Spanyol, Portnov ditembak beberapa kali oleh sejumlah penyerang saat ia hendak masuk ke dalam mobil sekitar pukul 09.15 waktu setempat (15.15 WIB), Rabu (20/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Para pelaku dilaporkan melarikan diri ke area hutan di sekitar lokasi kejadian," kata sumber kepolisian Spanyol dikutip CNN.

Layanan darurat Summa wilayah Madrid mengonfirmasi bahwa Portnov mengalami tiga luka tembak, termasuk satu tembakan di kepala. Ia meninggal dunia tak lama setelah ambulans pertama tiba.

Menurut sumber yang dekat dengan pihak sekolah, Portnov diyakini sebagai orang tua dari salah satu siswa. Sekolah sempat mengirimkan pesan darurat kepada para orang tua dan memastikan bahwa seluruh siswa dalam keadaan aman.

Polisi telah memasang garis pembatas di area luar sekolah yang memiliki lebih dari 1.000 siswa dari Amerika Serikat, Spanyol, dan puluhan negara lainnya.

Portnov sebelumnya masuk dalam daftar sanksi Amerika Serikat pada tahun 2021 di bawah Undang-Undang Magnitsky, atas tuduhan korupsi dan suap.

Departemen Keuangan AS menyatakan bahwa ia terbukti menggunakan pengaruhnya untuk membeli akses dan keputusan di Pengadilan Ukraina serta merusak upaya reformasi.

Undang-Undang Magnitsky, yang disahkan pada Desember 2012, bertujuan membekukan aset dan melarang masuk ke AS bagi pejabat dan pengusaha Rusia serta pro-Rusia yang dituduh melakukan pelanggaran HAM.

Hingga kini, Kementerian Luar Negeri Ukraina maupun kantor Presiden Ukraina belum memberikan komentar atas kematian Portnov.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) sempat menyelidiki keterlibatan Portnov dalam aneksasi Krimea oleh Rusia, namun kasus tersebut ditutup.

Ia meninggalkan Ukraina beberapa bulan setelah invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022, meskipun saat itu laki-laki usia wajib militer dilarang meninggalkan negara.

Pemerintah Kanada juga membekukan aset Portnov pada 2014 sebagai bagian dari tindakan terhadap 'pejabat asing korup' terkait perannya sebagai penasihat Yanukovych.

Pada 2010, Portnov diangkat menjadi wakil kepala administrasi presiden dan menjabat sebagai kepala Direktorat Utama Reformasi Peradilan Ukraina, sekaligus menjadi anggota dewan Bank Nasional Ukraina.

Yanukovych dilengserkan melalui demonstrasi besar-besaran setelah memilih untuk menjauhi Uni Eropa dan mempererat hubungan dengan Rusia.

Ia kemudian melarikan diri ke Rusia bersama Portnov dan sejumlah pejabat tinggi lainnya. Meskipun pernah kembali ke Ukraina pada 2019, pemerintah Ukraina tidak pernah menjatuhkan sanksi terhadap Portnov.

Namun, pada Desember 2024, media dan organisasi masyarakat sipil meluncurkan petisi yang menuntut sanksi terhadapnya atas dugaan korupsi berkelanjutan dan upaya mengontrol sistem peradilan.

Petisi itu juga menyoroti intimidasi terhadap jurnalis investigatif yang menyelidiki aktivitasnya, termasuk tindakan Portnov yang pernah membocorkan data pribadi beberapa jurnalis RFE/RL. Petisi tersebut memperoleh 25.000 tanda tangan, namun ditolak oleh kabinet Ukraina karena dinilai tidak memiliki cukup dasar hukum.

(isn/isn)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |