Mengapa Pasien Bisa 'Halu' Setelah Anestesi? Ini Penjelasan Dokter

Jakarta, CNN Indonesia --

Fenomena pasien yang terlihat 'halu' atau berbicara melantur setelah menjalani anestesi ternyata merupakan efek samping yang bisa muncul pada sebagian orang. Meski sering viral di media sosial, kondisi ini sebenarnya bukan hal berbahaya.

Spesialis anestesiologi dan terapi intensif dari Siloam Hospital Agora, Reno Yonora menjelaskan bahwa efek ini tidak terjadi pada semua pasien.

"Jadi tidak selalu ada. Setiap kondisi pasien atau penyakitnya akan memberikan indikasi seberapa sih dokter itu akan berpikir kasih obatnya berapa atau pilihan anastesinya apa," ujar Reno, Rabu (10/12) melansir detikhealth.

Menurutnya, perilaku seperti melantur, kebingungan, hingga sensasi terlepas dari diri sendiri dipengaruhi oleh berbagai faktor. Durasi tindakan yang panjang, kondisi kesehatan pasien, serta jenis obat bius yang diberikan sangat menentukan muncul tidaknya efek tersebut.

Reno juga menerangkan bahwa beberapa obat anestesi memiliki efek disosiasi, yakni kondisi ketika seseorang merasa terpisah dari pikiran, perasaan, atau identitasnya.

"Biasanya itu bisa dari obat yang diberikan. Ada yang memberikan disosiasi, ada juga yang bisa terpikir," jelasnya.Dia mencontohkan obat seperti ketalar yang dapat memicu efek ini, sementara jenis obat lain mungkin tidak menimbulkannya.

Meski demikian, prosedur anestesi tetap aman. Setiap pemberian obat dilakukan berdasarkan indikasi medis, kondisi pasien, serta standar keamanan yang ketat.

Karena itu, pasien yang takut setelah melihat unggahan viral tentang pasien 'halu' tidak perlu khawatir.
"Jangan takut, karena tujuannya untuk kesehatan harus diikuti. Kalau sudah dikeluarkan izin prosedur, itu berarti sudah aman," tegas Reno.

Ia juga menyarankan pasien yang merasa cemas untuk berkonsultasi langsung dengan dokter mengenai prosedur, risiko, dan pilihan obat anestesi agar lebih tenang sebelum tindakan.

(nga/tis)

[Gambas:Video CNN]