CNN Indonesia
Minggu, 13 Apr 2025 05:49 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan sampai sekarang belum menerima pengajuan perizinan operasi Indonesia Airlines, maskapai baru yang mengklaim akan berbasis di Bandara Soekarno Hatta.
"Sampai sejauh ini belum ada pengajuan, pendaftaran dan sebagainya," kata Dudy kepada media usai Halal Bihalal dan Evaluasi Angkutan Lebaran 2025 di Jakarta, Sabtu (12/4), diberitakan Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indonesia Airlines sempat bikin heboh bulan lalu karena menggunakan nama Indonesia tetapi berbasis di Singapura. Nama perusahaannya adalah PT Indonesia Airlines Group, didirikan sebagai anak usaha perusahaan Singapura, Calypte Holding Pte. Ltd.
CEO sekaligus pemilik Indonesia Airlines, Iskandar, menjelaskan di keterangan resminya saat peluncuran pada 7 Maret 2025 bahwa maskapai ini akan mengoperasikan 20 pesawat di awal operasionalnya.
Walau membuat polemik, Dudy berhadap Indonesia Airlines bisa segera masuk Indonesia untuk memperkuat konektivitas udara secara nasional maupun internasional.
"Saya sih berharap ya, kalau memang betul (rencana masuknya maskapai Indonesia Airlines di RI), karena itu untuk menambah flight ya, saya berharap itu memang bisa terealisasi," ujar dia.
Kementerian Perhubungan pada Maret menyatakan belum menerima izin apapun dari Indonesia Airlines.
Plt Direktur Jenderal Hubungan Udara Kemenhub Lukman F. Laisa menjelaskan setiap badan usaha yang menjalankan kegiatan angkutan udara niaga berjadwal di Indonesia harus bersertifikat.
Bentuknya adalah Sertifikat Standar Angkutan Udara Niaga Berjadwal dan Sertifikat Operator Pesawat Udara/Air Operator Certificate (AOC).
Ia menyebut ini sejalan dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 35 Tahun 2021 serta Permenhub Nomor 33 Tahun 2022.
"Sertifikasi pengoperasian pesawat udara untuk kegiatan angkutan udara diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara setelah memenuhi seluruh persyaratan administratif, teknis, dan operasional yang telah ditetapkan," tegas Lukman.
(fea)