CNN Indonesia
Jumat, 11 Jul 2025 10:40 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio mengaku Presiden Donald Trump kecewa hingga frustrasi terkait negosiasi mengakhiri perang Rusia vs Ukraina yang tak kunjung maju.
Hal itu diutarakan Rubio langsung ke Menlu Rusia Sergei Lavrov disela-sela konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Kamis (10/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sependapat dengan apa yang dikatakan presiden tentang kekecewaan dan frustrasi atas kurangnya kemajuan dalam perundingan damai atau jalan ke depan," kata Rubio ke para jurnalis, dikutip CNN.
Dia juga mengatakan negosiasi Rusia-Ukraina untuk mengakhiri konflik memang perlu waktu dan kesabaran. Rubio lalu berharap di masa mendatang akan ada progres.
"Tetapi jelas kami juga frustrasi karena belum ada kemajuan lebih lanjut, dan semoga, berdasarkan hasil hari ini, dan di hari-hari mendatang, kami akan punya kejelasan yang lebih baik," ungkap dia.
Lebih lanjut, Rubio mengatakan Amerika Serikat akan terus melibatkan semua pihak untuk menemukan solusi terkait konflik Rusia-Ukraina.
Rubio juga menyebut hasil pertemuan dengan Lavrov akan disampaikan ke Gedung Putih sesegera mungkin.
Pertemuan Rubio dan Lavrov berlangsung setelah Trump mengamuk soal Presiden Vladimir Putin yang enggan terlibat dalam negosiasi damai.
Trump bahkan sempat menyebut Putin tak memperlakukan manusia dengan baik dan "membunuh lebih banyak orang."
Sejak kampanye, Trump sesumbar bisa menyelesaikan perang Rusia-Ukraina dalam waktu singkat jika dia terpilih menjadi presiden AS. Namun enam bulan usai dilantik, kedua negara itu masih saling serang.
Trump juga berulang kali menunjukkan kekesalan dia terhadap Rusia dan Ukraina.
Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022. Sejak saat itu, komunitas internasional menyerukan gencatan senjata dan mengusulkan proposal perdamaian.
Namun hingga kini proposal maupun seruan itu belum ada yang terlaksana.
(rds/rds)