Pesawat Angkatan Laut Korsel Jatuh, 4 Orang Tewas

18 hours ago 3

CNN Indonesia

Kamis, 29 Mei 2025 22:29 WIB

Insiden tragis ini terjadi tak lama setelah pesawat itu lepas landas dari pangkalan udara Angkatan Laut di kota pesisir tenggara Pohang, Korea Selatan. Ilustrasi kecelakaan pesawat. (ANTARA FOTO/Yusran Uccang)

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah pesawat patroli maritim Angkatan Laut Korea Selatan (Korsel) jenis P-3C Orion jatuh saat melakukan penerbangan latihan pada Kamis (29/5), hingga menewaskan keempat awaknya.

Insiden tragis ini terjadi tak lama setelah pesawat itu lepas landas dari pangkalan udara Angkatan Laut di kota pesisir tenggara Pohang, sekitar pukul 13.43 waktu setempat.

Angkatan Laut Korea Selatan telah mengonfirmasi jatuhnya pesawat tersebut dan menyatakan keempat awak yang berada di dalamnya ditemukan tewas. Penyebab pasti kecelakaan hingga kini masih belum diketahui dan penyelidikan menyeluruh sedang berlangsung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pesawat P-3C Orion, yang dikenal sebagai pesawat patroli jarak jauh dan digunakan terutama untuk perang antikapal selam serta pengawasan maritim, dilaporkan jatuh di lereng bukit dekat kompleks apartemen di Pohang.

Saksi mata di lokasi kejadian melaporkan melihat asap dan api yang membumbung tinggi dari area jatuhnya pesawat tersebut.

Tim penyelamat dan pemadam kebakaran segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan dari warga. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan upaya pemadam kebakaran yang gigih menghadapi kobaran api dan asap yang menyelimuti pepohonan di sekitar lokasi reruntuhan pesawat. Beruntung, tidak ada laporan mengenai korban sipil di darat.

Menanggapi insiden memilukan ini, Angkatan Laut Korea Selatan telah mengambil langkah darurat dengan menangguhkan sementara seluruh operasional armada pesawat P-3 mereka. Sebuah gugus tugas khusus juga telah dibentuk untuk menyelidiki penyebab kecelakaan dan memberikan dukungan kepada keluarga korban.

"Ini adalah kerugian yang tragis, dan kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga para awak," kata seorang juru bicara Angkatan Laut, seperti dilansir Euronews. "Segala upaya sedang dilakukan untuk mendukung mereka di masa sulit ini," imbuhnya.

Insiden ini terjadi beberapa bulan setelah bencana penerbangan terpisah pada Desember lalu, di mana sebuah pesawat penumpang Jeju Air jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Muan, menewaskan 179 dari 181 orang di dalamnya.

Kecelakaan terbaru ini memicu pertanyaan lebih lanjut mengenai protokol perawatan dan keselamatan operasional armada penerbangan militer Korea Selatan yang sebagian besar sudah menua.

(wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |