Petai Disebut Bisa Ganggu Ginjal, Mitos atau Fakta?

Jakarta, CNN Indonesia --

Petai atau Pakia speciosa dikenal dengan aromanya yang kuat dan khas. Meski sering jadi bahan masakan atau lalapan, sebagian orang masih bertanya-tanya, benarkah makan petai bisa merusak ginjal?

Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, menegaskan bahwa petai memiliki kandungan mineral, vitamin, serta senyawa aktif seperti polifenol, fitosterol, dan flavonoid yang baik bagi tubuh.

Namun konsumsi yang berlebihan tetap perlu diwaspadai. Inggrid pun menyarankan masyarakat tidak makan petai setiap hari dalam jumlah besar. Pasalnya. dalam jangka panjang, konsumsi berlebihan dapat memberikan beban tambahan pada ginjal.

"Bisa picu kerusakan ginjal kalau makan petai setiap hari dan berlebihan. Kalau hanya sekali-kali, misalnya di satu hari, itu paling efeknya hanya kembung, banyak gasnya," kata dia, mengutip Detik, Jumat (12/12).

Kendati begitu, ia menekankan bahwa kasus kerusakan ginjal akibat petai sangat jarang terjadi. Sebab tak banyak orang yang mampu makan petai dalam jumlah besar setiap hari.

Ia menyebut batas aman konsumsi petai adalah maksimal tiga sendok makan penuh per hari.

"Mengonsumsi berlebihan sampai tiap hari dalam jangka waktu lama itu berbahaya. Jadi kalau mau sering, seminggu tiga kali, itu tidak akan memicu kerusakan ginjal," tambahnya.

Manfaat petai untuk gula darah dan pencernaan

Di sisi lain, petai justru memberikan manfaat bagi pengidap diabetes jika dikonsumsi dalam jumlah normal. Kandungan antioksidan dan polifenolnya membantu tubuh meregulasi kadar gula darah.

"Zat-zat aktif dalam petai ini membantu tubuh kita agar bisa meregulasi gula darah," kata Inggrid.

Petai juga dinilai mampu menurunkan kadar gula darah lewat berbagai mekanisme, termasuk menurunkan aktivitas enzim alfa glukosidase. Tak hanya itu, kandungan seratnya turut membantu memperlancar pencernaan.

"Petai juga kaya serat dan membantu memperlancar sistem pencernaan," kata dia.

(tis/tis)

[Gambas:Video CNN]