Prabowo Larang Impor Etanol dan Singkong Usai Diprotes Petani

2 hours ago 1

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penghentian impor etanol dan singkong melalui mekanisme larangan terbatas setelah sempat diprotes petani.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut masih ada kemungkinan impor etanol. Akan tetapi, pemerintah akan memperhatikan kebutuhan nasional.

"Alhamdulillah hari ini atas arahan Bapak Presiden Republik Indonesia, khusus etanol kita akan terbitkan lartas, larangan terbatas impor. Ini kita impor sesuai kebutuhan. Kalau dalam negeri bisa terpenuhi, impor ditiadakan," ujar Amran dalam konferensi pers di Kementan, Jakarta Selatan, Jumat (19/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kebijakan serupa juga akan berlaku untuk singkong dan produk turunannya, yakni tepung tapioka. Amran menyebut keputusan tersebut merupakan langkah strategis yang langsung diperintahkan Prabowo.

"Kemudian juga singkong, juga kita akan terbitkan lartas, larangan terbatas tepung tapioka. Mana kala terpenuhi, itu impor tidak diperbolehkan. Ini keputusan yang sangat strategis diperintahkan oleh Bapak Presiden," tambahnya.

Menurut Amran, kebijakan tersebut akan diformalkan dalam bentuk Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag). Ia menyebut Kementan sudah berkoordinasi dengan menteri perdagangan serta para menteri terkait, dan aturan baru ditargetkan keluar paling lambat awal pekan depan.

Etanol sendiri merupakan produk turunan tetes tebu (molase) yang dihasilkan dari proses penggilingan tebu. Tetes tebu banyak dipasok oleh petani dan pabrik gula lokal. Namun, aturan impor terbaru sempat membuka keran etanol tanpa kuota sehingga tangki penyimpanan molase di sejumlah pabrik terancam meluap.

Instruksi Prabowo muncul di tengah ancaman unjuk rasa petani tebu yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI). Mereka menolak Permendag Nomor 16 Tahun 2025 yang membuka keran impor etanol dan tetes tebu tanpa kuota maupun rekomendasi teknis.

Padahal, etanol merupakan produk turunan dari tetes tebu yang dihasilkan pabrik gula dalam negeri. Dengan adanya impor bebas, stok tetes tebu menumpuk di gudang karena tidak terserap industri.

Ketua Umum APTRI Fatchuddin Rosyidi menyebut harga tetes anjlok dari Rp2.000 per kilogram (kg) menjadi Rp900 per kg. Sekjen APTRI M. Nur Khabsyin bahkan menilai tangki penyimpanan di sejumlah pabrik gula terancam meluap karena stok tetes tidak bisa keluar.

"Kalau tidak direvisi atau tidak kembali ke permendag yang sebelumnya, petani tebu tetap akan melakukan unjuk rasa di Kementerian Perdagangan," ucapnya.

Persoalan serupa terjadi pada komoditas singkong. Petani Lampung mengeluhkan harga singkong yang merosot tajam, hanya Rp600-700 per kg, di bawah biaya produksi sekitar Rp740 per kg.

Singkong merupakan bahan baku utama tepung tapioka. Ketika industri lebih banyak mengandalkan impor, hasil panen petani dalam negeri tidak terserap.

Sejumlah langkah teknis telah dibahas pemerintah bersama pemangku kepentingan. Dalam rapat koordinasi sebelumnya, pemerintah menyepakati pembatasan impor tapioka melalui mekanisme lartas, pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) sementara, hingga penetapan harga eceran tertinggi (HET) singkong dan tapioka.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan Prabowo ingin kebijakan tata niaga singkong dan turunannya melibatkan pemerintah daerah serta pelaku industri.

"Di sektor pertanian, pemerintah akan segera mengambil kebijakan untuk menyelesaikan permasalahan terkait ubi kayu, singkong, dan tapioka, dengan melibatkan pemerintah daerah dan pelaku industri serta memperhatikan kesejahteraan para petani," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/9).

[Gambas:Video CNN]

(del/dhf)

Read Entire Article
Entertainment |