Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden RI Prabowo Subianto menyebut aksi pembakaran terhadap sejumlah Gedung DPRD di beberapa wilayah sebagai tindakan makar.
Prabowo menilai hal tersebut tidak lagi sejalan dengan aksi penyampaian pendapat yang dilakukan masyarakat. Menurutnya pembakaran dilakukan oleh pihak-pihak yang memang berniat menimbulkan kerusuhan di masyarakat.
Dia pun menyoroti ada empat korban jiwa dalam peristiwa diduga pembakaran Gedung DPRD di Makassar pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang tidak bersalah, orang tidak berpolitik menjadi korban, gedung DPRD dibakar, ini tindakan-tindakan makar ini, ini bukan penyampaian aspirasi," ujarnya kepada wartawan di RS Polri Soekamto, Senin (1/9).
Ia mengaku prihatin terhadap aksi-aksi perusakan hingga pembakaran yang terjadi. Prabowo menuding hal itu sengaja dilakukan pihak tertentu untuk mendorong amarah masyarakat.
"Ini [gedung-gedung DPR] adalah instansi negara yang menjalankan kedaulatan negara, alat demokrasi, dibakar. Jadi niatnya bukan menyampaikan pendapat, niatnya adalah bikin rusuh, niatnya adalah mengganggu kehidupan rakyat," ujarnya
"Jadi ini keprihatinan saya, tapi tidak ada masalah kita akan tegas. Saya dipilih oleh rakyat, saya punya mandat dari rakyat, saya disumpah menjalankan undang-undang dasar dan akan saya jalankan," sambung Prabowo.
Sebelumnya Prabowo mengatakan aspirasi murni yang disampaikan masyarakat harus dihormati. Ia menyebut hak untuk berkumpul secara damai juga harus dilindungi. Akan tetapi, ia menilai saat ini ada gejala tindakan-tindakan melawan hukum.
"Bahkan ada yang mengarah pada makar dan terorisme," ujarnya dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Minggu (31/8).
Atas dasar itu, kepada pihak Kepolisian dan TNI, Prabowo mengaku sudah memerintahkan untuk ambil tindakan yang setegas-tegasnya, terhadap perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah individu, dan sentra-sentra ekonomi, sesuai hukum yang berlaku.
"Kepada seluruh masyarakat, silakan sampaikan aspirasi murni secara damai. Kami pastikan akan didengar, akan dicatat, dan akan kita tindaklanjuti," kata Prabowo.
Olah TKP kebakaran Gedung DPRD Makassar
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Sulawesi Selatan bersama INAFIS melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran kantor DPRD Kota Makassar.
Kabid Labfor Polda Sulsel, Kombes Pol Wahyu Marsudi, mengatakan proses olah TKP dimulai sejak pukul 09.00 WITA pagi tadi. Sebanyak 14 personel diterjunkan, masing-masing tujuh orang dari Bidlabfor dan tujuh orang dari INAFIS.
"Saat ini, kita masih melaksanakan observasi umum, melihat tingkat penyebaran api dan jumlah titik yang terbakar," ujar Wahyu kepada wartawan, Senin siang.
Dia bilang, observasi umum diperlukan sebelum tim mengerucut pada titik api utama penyebab kebakaran. Namun, kata Wahyu, ada beberapa faktor yang membuat olah TKP cukup sulit. Beberapa di antaranya adalah luas bangunan, ketinggian gedung, hingga banyaknya kendaraan yang ikut terbakar.
"Kesulitannya karena TKP sangat luas, gedung cukup tinggi, dan ada banyak mobil yang terbakar. Jadi memang cukup rumit untuk menentukan sumber api dari mana," jelasnya.
Saat berita ini ditulis pada Senin siang, tim Labfor belum menemukan indikasi penggunaan bahan bakar dalam kebakaran tersebut.
"Kita baru tahap observasi umum. Setelah ini baru akan mengerucut ke titik-titik tertentu untuk mengetahui penyebab kebakaran," tambah Wahyu.
Ia menegaskan pihaknya akan bekerja maksimal untuk menemukan titik terang penyebab kebakaran.
"Mudah-mudahan hari ini selesai, tapi kalau tidak, besok pagi kita lanjutkan," katanya.
Dalam peristiwa kebakaran DPRD Makassar di tengah aksi itu ada empat korban meninggal dunia.
(tfq/kid)