Rutin Cek Gula Darah, Langkah Sederhana Melawan Diabetes

3 hours ago 2

Jakarta, CNN Indonesia --

Dalam upaya mencegah komplikasi pada penderita diabetes, menjaga gula darah tetap stabil menjadi langkah penting. Bukan hanya minum obat atau suntik insulin, gula darah harus dipantau secara rutin untuk memastikan kadar gula terkontrol, serta menilai efektivitas pengobatan dan pola hidup yang dijalani.

FINASIM di Mayapada Hospital Tangerang, dr. Luse, Sp.PD-KEMD menjelaskan alasan penting di balik monitoring gula bagi penderita diabetes.

"Pengecekan gula darah dibutuhkan untuk mendeteksi lonjakan atau penurunan gula darah, karena gula darah bisa berubah-ubah sesuai pola makan, aktivitas fisik, stres, bahkan pola tidur. Dengan rutin cek gula darah, kita bisa tahu kapan gula darah terlalu tinggi (hiperglikemia) atau terlalu rendah (hipoglikemia)," kata dr. Luse.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, memantau gula darah juga berguna untuk mendukung pengobatan diabetes agar lebih terukur sesuai kondisi tiap individu.

"Setiap orang merespons pengobatan, misalnya insulin, dengan cara yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan gula darah untuk membantu dokter menyesuaikan dosis sehingga terapi menjadi lebih tepat," ujar dr. Luse.

Memantau gula darah juga memiliki fungsi jangka panjang dalam mencegah komplikasi. Dokter Luse menyebut, pemantauan ini membantu melindungi organ vital agar kadar gula tetap berada dalam batas normal. Jika gula darah tidak terkontrol, dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, mata, saraf, hingga jantung.

Terakhir, pemantauan gula darah memberi kendali lebih besar bagi pasien dalam mengelola penyakit. Dengan mengetahui hasil pemeriksaan secara rutin, pasien dapat memahami pola perubahan kadar gula, sekaligus belajar menyesuaikan pola makan, aktivitas fisik, dan gaya hidup agar gula darah tetap stabil.

Dalam memantau gula darah, ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan oleh penderita diabetes. Pertama, pemeriksaan mandiri di rumah menggunakan glukometer. Cukup menusuk ujung jari untuk mengambil sampel darah kapiler, hasilnya langsung terlihat dalam hitungan detik.

Pemeriksaan yang paling praktis ini biasanya dilakukan sebelum makan, dua jam setelah makan, sebelum tidur, atau saat muncul gejala hipoglikemia.

Kedua, pemeriksaan HbA1c atau Hemoglobin A1c untuk memberikan gambaran rata-rata kadar gula darah dalam tiga bulan terakhir.

"Pemeriksaan ini menilai keberhasilan pengelolaan diabetes dalam jangka panjang. Target yang disarankan umumnya kurang dari 7%, sesuai rekomendasi dokter, dan pemeriksaan dilakukan setiap 3-6 bulan sekali di laboratorium," ujar dr. Luse.

Ketiga, Continuous Glucose Monitoring (CGM), yakni teknologi terbaru dengan sensor kecil yang ditempelkan di kulit untuk memantau kadar gula darah selama 24 jam. Hasilnya langsung terbaca melalui aplikasi atau alat khusus, sehingga pasien dapat mengetahui pola naik-turun gula darah sepanjang hari.

"Pemantauan gula darah sama pentingnya dengan obat dan insulin. Dengan rutin melakukannya, pasien lebih jarang mengalami kondisi darurat akibat diabetes. Karena itu, jangan sepelekan, mulailah memantau gula darah secara teratur untuk menjaga kestabilan gula darah dan mencegah komplikasi," papar dr. Luse.

Manajemen diabetes yang komprehensif juga dapat dilakukan di layanan Sugar Clinic Mayapada Hospital, yang menyediakan pemeriksaan skrining diabetes berbasis AI serta tes gula darah (pemeriksaan HbA1c dan Kolesterol) untuk mendeteksi risiko prediabetes dan diabetes dan menjaga metabolisme tubuh tetap optimal.

Sugar Clinic Mayapada Hospital hadir di Jakarta (Kuningan dan Lebak Bulus), Tangerang, Bandung, dan Surabaya. Informasi lengkap seputar layanan di Mayapada Hospital dan konsultasi bisa didapat dalam fitur Health Articles & Tips dan fitur Personal Health untuk memantau kebugaran (langkah kaki, detak jantung, kalori terbakar, dan BMI) di aplikasi MyCare dari Mayapada Hospital.

(rea/rir)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |