Siswa SD Makassar Meninggal Diduga Dianiaya 3 Pelajar

1 day ago 5

CNN Indonesia

Sabtu, 31 Mei 2025 13:40 WIB

Siswa kelas 6 SD di Makassar meninggal setelah diduga dikeroyok oleh tiga siswa. Keluarga meminta autopsi dan melaporkan kasus ini ke polisi. Siswa kelas 6 SD di Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis diduga mengalami kekerasan oleh sejumlah siswa lainnya. Ilustrasi (Istockphoto/Nito100)

Makassar, CNN Indonesia --

Siswa kelas 6 SD di Makassar, Sulawesi Selatan, meninggal dunia setelah menjalani perawatan medis diduga mengalami kekerasan oleh sejumlah siswa lainnya.

Korban Muhammad Radja Afnan (15) diduga mengalami tindakan kekerasan oleh tiga siswa sekolah berbeda. Korban mengalami sakit di bagian dada dan kepala hingga dilarikan ke rumah sakit.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tahunya di rumah sakit ketika masuk di ruang ICU saya dapat informasi dari ipar, dia ditanya sama anak saya. Anak saya mengaku yang mengeroyok itu satu orang siswa SMP dan dua orang siswa SD," kata ayah korban, Ichal Jamaluddin kepada wartawan, Sabtu (31/5).

Korban pertama kali menjalani perawatan di rumah sakit pada 26 Mei lalu setelah mengeluh sakit di bagian dada dan kepala. Namun, korban tidak berkata jujur kepada orang tuanya setelah dikeroyok oleh tiga orang terduga pelaku.

"Saat pulang sekolah, baju sekolahnya sobek dan ditanya tapi dia bilang jatuh main bola, cuman istri curiga terus tidak lama dadanya dan kepalanya sering sakit dan kayak mengalami trauma, seperti orang ketakutan," ujarnya.

Ichal mengaku tidak pernah mengetahui peristiwa keroyokan tersebut. Namun, kasus ini terungkap setelah korban berada di rumah sakit saat ditanyakan penyebab dada dan kepalanya sakit.

"Saya tidak tahu kapan kejadian pengeroyokan itu. Jadi ini anak sudah di rumah sakit baru bicara, korban meninggal di rumah sakit. Meninggal setelah beberapa jam di rujuk," katanya.

Ichal mengaku telah meminta jenazah anaknya diautopsi untuk mengungkap penyebab kematian siswa SD kelas 6 tersebut. Ia juga sudah melaporkan kasus ini ke pihak kepolisian.

"Kalau kami sekeluarga ingin mengungkap kasus ini, walaupun identitas pelaku belum diketahui tapi itu menjadi tugas kepolisian supaya bisa membantu mengungkap identitasnya agar tidak ada lagi cukuplah anak saya mengalami tindakan intimidasi," ujarnya.

(fra/mir/fra)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |