Tiga Remaja Sragen Tulis Gaza di Bendera Indonesia, Ini Kronologinya

9 hours ago 4

Jakarta, CNN Indonesia --

Tiga remaja di Sragen, Jawa Tengah, menuliskan kata 'Gaza' menggunakan cat semprot di bendera Merah Putih di SDN 2 Gondang.

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi, mengatakan aksi tersebut dilakukan remaja SAP (13), DPP (14), dan RM (13) pada Sabtu (19/7) malam lalu. 

"Jadi hari Sabtu itu, pelaku ini kan anak-anak berbonceng, terus main ke rumah salah satu temannya yang sebaya gitu. Tadinya mau beli Pilox untuk mengecat motornya," kata Petrus, Jumat (25/7) seperti dikutip dari detikJateng.

Kemudian, kata Petrus, di tengah perjalanan tiga remaja yang berboncengan itu melewati SDN 2 Gondang yang benderanya masih di tiang.

Lalu mereka pun menurunkan bendera itu, dan diduga iseng menyemprotnya pakai cat semprot, ditulis 'Gaza'.

"Mereka turunkan itu (bendera), terus dicat lah itu bagian putihnya itu dengan tulisan seperti itu," kata Petrus.

Simbol negara

Petrus mengatakan aksi yang dilakukan tiga remaja itu terbilang fatal. Pasalnya, mereka melakukan pencoretan terhadap bendera Merah Putih yang menjadi simbol negara Indonesia, dan diatur dalam undang-undang.

"Jadi motif mereka itu sebenarnya iseng, iseng ya, tapi kan itu kan fatal. Iya, betul. Ini makanya perlu kita memberikan edukasi kepada anak-anak kita ini, bendera Merah Putih bukan sekadar kain, tapi simbol kehormatan dan pengorbanan," ungkapnya.

Ia mengatakan tiga remaja itu saat ini berstatus sebagai pelajar. Meski terjerat pidana, Petrus memastikan ketiganya tidak ditahan.

"(Pelaku di Mapolres?) Nggak, karena anak-anak, kan kita kalau penanganan pidana yang dilakukan oleh anak, kita pastinya harus mempedomani undang-undang sistem peradilan pidana anak. Bahwasanya kita sebisa mungkin ini tidak melakukan penahanan terhadap anak," bebernya.

Meski begitu, Petrus menyebut tiga pelaku terjerat pasal 66 jo pasal 24 huruf a jo Pasal 67 UU No 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa dan Lambang Negara serta lagu kebangsaan.

"Banyak yang sudah memberikan masukan kepada kami untuk melakukan memberikan diversi. Diversi itu penyelesaian perkara di luar pengadilan," katanya.

"Kita juga melibatkan Bapas untuk Bapas itu kemudian melakukan penelitian terkait dengan track record mereka. Kemudian nanti dari hasil penelitian itu akan terbit rekomendasi," imbuh Petrus.

Sementara itu, Penjaga SDN 2 Gondang, Mei Eko Setyoningrum, mengatakan pihak sekolah baru mengetahui adanya vandalisme pada Senin (21/7) pagi saat hendak upacara.

"Biasanya setiap sore diturunkan bendera, kebetulan hari Sabtu itu lupa, hari Minggu itu saya ke sini bersih-bersih enggak lihat kalau ada bendera. Senin paginya baru ada [kelihatan] coret-coret itu," ungkapnya.

Sebab bendera tersebut baru diketahui ada coretan saat akan upacara hari Senin, maka pihak sekolah mengganti bendera yang baru.

"Tahunya Senin pagi pas mau upacara pas upacara ganti bendera. Ketahuan pukul 06.30 WIB. Selain bendera juga vandalisme di tembok, tulisan Gaza," kata dia.

Baca berita lengkapnya di sini.

(kid/wis)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |