CNN Indonesia
Kamis, 22 Mei 2025 19:39 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Pakar digital forensik Rismon Hasiholan Sianipar absen dalam agenda pemeriksaan terkait laporan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) soal tudingan ijazah palsu di Polda Metro Jaya, Kamis (22/5) hari ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Rismon meminta agar pemeriksaan dijadwalkan ulang pada Senin (26/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menyampaikan ke penyelidik bahwa berhalangan hadir dan menyampaikan kepada penyelidik untuk dilakukan pemeriksaan pada hari Senin," kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (22/5).
Di sisi lain, Ade Ary menyampaikan hingga saat ini penyelidik telah meminta keterangan dari 29 saksi terkait laporan yang dilayangkan Jokowi tersebut.
"Sampai saat ini proses penyelidikan kasus tersebut setidaknya ada 29 saksi telah diambil keterangannya dalam proses klarifikasi tahap penyelidikan," tutur dia.
Jokowi melayangkan laporan terkait dugaan fitnah atau pencemaran nama baik buntut tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya.
"Kronologis perkara yang dilaporkan adalah pada tanggal 26 Maret 2025 di sekitar Karet Kuningan, Jakarta Selatan pelapor selaku korban mulai mengetahui adanya video melalui media sosial berisi pernyataan fitnah dan pencemaran nama baik dengan pernyataan ijazah palsu S1 dari sebuah universitas milik pelapor atau korban," kata Ade Ary kepada wartawan, Kamis (15/5).
Selanjutnya, Jokowi meminta kepada ajudan dan kuasa hukum untuk mengumpulkan bukti-bukti dari berbagai media sosial.
"Dan mengingatkan kepada pihak yang membuat pernyataan dan konten berisi fitnah dan pencemaran nama baik tersebut sebagaimana yang dinyatakan di antaranya oleh yang pertama RHS yang kedua RSN yang ketiga TT yang keempat ES dan yang kelima KTR," tutur Ade Ary.
Jokowi menempuh langkah hukum dengan membuat laporan ke Polda Metro Jaya pada 30 April. Dia mengaku merasa dirugikan.
Dalam laporan itu, Jokowi melaporkan soal dugaan pelanggaran Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP dan atau Pasal 305 Jo 51 ayat 1 UU ITE.
Polisi telah mengantongi sejumlah barang bukti yang diserahkan ke kepolisian saat Jokowi dan tim kuasa hukum membuat laporan, antara lain flashdisk berisi 24 tautan video Youtube dan konten media sosial X hingga fotokopi ijazah.
(dis/wis)