Utusan Khusus Trump Bertemu Putin di Rusia

18 hours ago 5

CNN Indonesia

Minggu, 13 Apr 2025 05:41 WIB

Steve Witkoff, utusan khusus Donald Trump, bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, ketika perundingan gencatan senjata dengan Ukraina telihat berhenti. Steve Witkoff, utusan khusus Donald Trump, bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin, Jumat (11/4), ketika perundingan gencatan senjata dengan Ukraina telihat berhenti. (REUTERS/Gavriil Grigorov)

Jakarta, CNN Indonesia --

Utusan khusus Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Steve Witkoff, bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Jumat di St. Petersburg membahas pencarian kesepakatan damai di Ukraina. Pada hari yang sama Trump mengatakan di media sosial agar Rusia 'bergerak' dan perang seharusnya dihentikan.

Putin terlihat di tayangan TV pemerintah menyambut Witkoff di perpustakaan kepresidenan St. Petersburg pada awal negosiasi dan pembicaraan dikatakan berlangsung lebih dari empat jam.

"Tema pertemuan - aspek penyelesaian Ukraina," kata Kremlin dalam sebuah pernyataan setelah pertemuan berakhir, diberitakan Reuters, Sabtu (12/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Witkoff telah muncul sebagai tokoh kunci dalam pemulihan hubungan antara Moskow dan Washington di tengah pembicaraan di pihak Rusia tentang potensi investasi bersama di Arktik dan mineral tanah jarang Rusia.

Kantor berita Izvestia sebelumnya merilis video Witkoff meninggalkan sebuah hotel di kota itu, ditemani Kirill Dmitriev, utusan investasi Putin.

Dmitriev menyebut pembicaraan pada Jumat produktif, menurut kantor berita negara Rusia TASS.

Pembicaraan Witkoff dan Putin terjadi saat dialog AS-Rusia untuk gencatan senjata tampak telah terhenti karena ketidaksepakatan seputar persyaratan mengakhiri sengketa.

Trump, yang telah menunjukkan tanda-tanda kehilangan kesabaran, telah berbicara tentang penerapan sanksi sekunder pada negara-negara yang membeli minyak Rusia jika ia merasa Moskow menunda-nunda kesepakatan damai dengan Ukraina.

Pejabat Ukraina dalam beberapa hari terakhir telah mengirimi AS daftar target telah diserang Rusia yang melanggar gencatan senjata infrastruktur energi hasil kesepakatan AS dan Rusia bulan lalu.

"Rusia harus bergerak. Terlalu banyak orang (yang) meninggal, ribuan orang seminggu, dalam perang yang mengerikan dan tidak masuk akal - Perang yang seharusnya tidak pernah terjadi, dan tidak akan pernah terjadi, jika saya menjadi Presiden!!!" tulis Trump di media sosialnya, Truth Social, pada Jumat.

Putin mengatakan bahwa ia pada prinsipnya siap menyetujui gencatan senjata penuh, sambil menekankan bahwa rincian implementasi krusial masih belum terselesaikan dan apa yang ia gambarkan sebagai akar penyebab perang belum ditangani.

Secara khusus, ia mengatakan Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO, jumlah tentaranya perlu dibatasi dan Rusia harus mendapatkan keseluruhan empat wilayah Ukraina yang diklaimnya sebagai miliknya.

Rusia kini mengendalikan kurang dari 20 persen wilayah Ukraina. Pasukan Rusia yang terus maju di medan perang membuat Moskow yakin berada dalam posisi kuat untuk negosiasi dan menilai Ukraina harus membuat konsesi.

(fea)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |