Vietnam Melunak, Motor Bensin Tak Diusir Sepenuhnya dari Hanoi 2026

Jakarta, CNN Indonesia --

Pembatasan sepeda motor bensin di ibu kota Vietnam, Hanoi, yang akan diberlakukan pada 1 Juli 2026 melunak. Berdasarkan undang-udang baru yang disahkan pada Rabu (26/11), rencana pembatasan sepenuhnya berubah menjadi sebagian.

Nikkei Asia menjelaskan undang-undang itu menyatakan sembilan distrik di Ring Road 1, yang mengelilingi pusat kota, ditetapkan sebagai zona rendah emisi. Motor bensin masih dapat dikendarai di lokasi ini tetapi terbatas mulai 1 Juli 2026.

Walau demikian, waktu spesifik kapan pelarangan motor bensin belum diumumkan. Sembilan distrik tersebut meliputi Hoan Kiem, lokasi Kawasan Kota Tua, tujuan wisata populer, dan Ba Dinh, tempat banyak kedutaan besar berada.

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh pada Juli telah mengumumkan semua motor bensin akan dilarang di Ring Road 1 sepanjang 7 kilometer pada pertengahan 2026.

Setelah itu pemerintah setempat rencananya meluaskan pelarangan ke Ring Road 2 pada 2028 dan Ring Road 3 pada 2030, seiring pelarangan mobil bensin.

Kementerian Transportasi Vietnam sudah menetapkan target 30 persen mobil dan 22 persen motor beralih menjadi elektrik pada akhir dekade.

Rencana itu menimbulkan kekhawatiran pada kehidupan komuter yang selama ini mengandalkan motor bensin. Hanoi juga disebut kekurangan infrastruktur pengisian daya yang memadai untuk penggunaan motor listrik secara luas.

Asosiasi Produsen Sepeda Motor Vietnam (VAMM) telah menyerukan penundaan pembatasan motor bensin dengan alasan kekhawatiran atas dampaknya terhadap kehidupan warga dan industri lokal.

Menurut VAMM, 2,65 juta sepeda motor terjual di Vietnam tahun lalu. Honda Motor, yang diperkirakan memiliki pangsa pasar sekitar 80 persen, akan menjadi yang paling terdampak oleh pembatasan tersebut.

Dalam beberapa tahun terakhir, penjualan sepeda motor listrik buatan grup otomotif Vietnam, VinFast, telah meningkat.

(fea)

[Gambas:Video CNN]