Warga Adat Maluku Klarifikasi Dukung Batalion TNI Usai Blokade Jalan

2 hours ago 2

Ambon, CNN Indonesia --

Warga adat Negeri Kaibobo, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, mengklarifikasi mendukung pembangunan Batalion TNI Kodam XVI Pattimura usai memblokade jalan dengan pohon besar pada Kamis, (25/9) kemarin.

"Kami warga adat Negeri Kaibobo mendukung penuh pembangunan Batalion TNI Kodam XVI Pattimura," ujar Raja Negeri Kaibobo, Alex Kuhuwael, Jumat (26/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bilang warga adat dan tetua adat memblokade jalan sebagai bentuk penolakan atas keterlibatan Negeri Eti terkait proses pembebasan lahan untuk pembangunan Batalion TNI Kodam XVI Pattimura diatas tanah 'tala batai' atau Negeri Kaibobo. Namun, mereka kata dia tetap mendukung program pembangunan Batalion TNI.

"Kami tetap mendukung Batalion TNI baru, kami protes kemarin untuk Negeri Eti, kami tolak Negeri Eti dalam keterlibatan proses pembebasan lahan 'tala batai',"ucapnya.

Untuk itu, ia meminta warga adat dan tetua adat mengawal proses pembangunan Batalion TNI karena merupakan program presiden RI Prabowo Subianto. Program Batalion TNI diklaim sangat menguntungkan masyarakat Maluku terutama bagi putra daerah yang masuk TNI.

"Kami luruskan kembali blokade jalan kemarin bukan menolak Batalion TNI namun penolakan Desa Eti terkait masalah klaim tapal batas,"imbuh dia.

Sebelumnya, Warga Negeri adat Negeri Kaibobo, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku sempat memblokade jalan dengan pohon besar pada Kamis (25/9).

Batang pohon itu menutupi badan jalan. Aksi blokade jalan itu membuat akses transportasi antar kabupaten di Pulau Seram lumpuh total.

Sementara itu, Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat Asri Arman dan Wakil Bupati Silfanus Kainama turun langsung menemui warga dan berjanji akan menuntaskan persoalan lahat adat.

Usai bertemu warga, pihaknya akan mengundang Kepala Desa Administrasi Waisamu, Kepala Desa Eti dan Raja Negeri Kaibobo untuk membicarakan masalah lahan adat.

Ia meminta warga Kaibobo untuk menahan diri dan tidak kembali blokade jalan sehingga tidak mengganggu aktivitas masyarakat terutama bagi pasien yang membutuhkan perawatan.

"Mari kita bicarakan bersama tanpa membicarakan bersama masalah tidak bisa selesai, usulan-usulan dari masyarakat Kaibobo kita tampung, bantu dari sini kami undang semuanya untuk membicarakan masalah ini. Saya minta jangan ada lagi gerakan-gerakan seperti ini, harus betul-betul menahan diri," ujarnya.

(ugo/sai/ugo)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |