CNN Indonesia
Senin, 28 Jul 2025 13:41 WIB

Denpasar, CNN Indonesia --
Kepolisian Polsek Kuta, Bali, menangkap seorang pria berinisial TFO (35) Warga Negara Asing (WNA) asal Azerbaijan, yang melakukan penganiayaan dan pencurian uang ratusan juta milik money changer.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi mengatakan, peristiwa itu terjadi di sebuah vila, di Jalan Bajar Segara Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Minggu (27/7) sekitar pukul 11.30 WITA.
"Atas kejadian tersebut pelapor (korban) mengalami kerugian sebesar Rp191.150.000," kata AKP Sukadi, Senin (28/7).
Sukadi membeberkan kronologi aksi WNA itu bermula saat pelaku menghubungi operator PT. Arta Jaya Dewata untuk menukar uang sebesar US$12.000. Pelaku meminta untuk diantarkan uang tersebut ke vila yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP).
Kemudian, korban bernama Moch Ezekiel Tan Elang bersama karyawannya bernama M Faisal berangkat ke vila dengan membawa uang sebesar Rp191.150.000. Lalu, sampai di vila bertemu dengan pelaku TFO kemudian mereka masuk dan menghitung uangnya.
Selanjutnya, setelah selesai pelaku tidak menyerahkan uang dolar Amerika Serikat (AS) yang akan ditukar. Malah dari lantai dua vila itu datang seorang yang mengaku bernama Johnny dan mengklaim anggota Interpol.
Pelaku kemudian mencekik dan memiting leher kedua korban. Korban berontak dan berhasil lepas, lalu keluar meminta bantuan.
Dua pelaku itu kemudian mencoba kabur dengan membawa uang korban. Korban pun mengejarnya dengan sepeda motor dan menabrak kedua pelaku hingga terjatuh dengan korban dan uang berserakan di jalan. Selanjutnya, datang polisi mengamankan pelaku TFO tetapi pelaku bernama Jhonny berhasil kabur.
"(Untuk pelaku Jhonny) masih diburu, belum diketahui kewarganegaraannya. Atas kejadian tersebut PT. Arta Jaya Dewata Money Changer mengalami kerugian sebesar Rp191.150.000," ujar Sukadi.
"Motifnya, pelaku melakukan pencurian tersebut untuk untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Pelaku, mencekek dan memiting korban kemudian mengambil uang di atas meja selanjutnya kabur," tambahnya.
(kdf/kid)