Jakarta, CNN Indonesia --
Merah Putih: One for All tengah disorot menjelang perilisan di bioskop pada 14 Agustus. Film animasi itu memantik perbincangan hangat netizen yang ramai mengomentari berbagai aspek, mulai dari kualitas hingga detail visual.
Sebagian besar netizen bahkan melihat banyak kejanggalan saat menonton trailer Merah Putih: One for All yang dirilis beberapa pekan sebelum tayang di layar lebar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kejanggalan itu ditemukan dari berbagai elemen yang muncul di trailer, mulai dari tampilan para karakter, penggambaran latar, hingga keselarasan audio.
Beberapa netizen juga mempersoalkan ketelitian tim produksi selama mengerjakan Merah Putih: One for All setelah mendapati banyak bagian yang tampak tidak dikerjakan dengan optimal.
Berikut 5 kejanggalan dari trailer Merah Putih: One for All versi netizen.
1. Karakter
Sebagian besar sorotan netizen tertuju kepada animasi semua karakter Merah Putih: One for All. Karakter itu dianggap kurang dieksekusi secara matang sehingga terlihat kasar dan kaku.
Namun, ada pula kejanggalan lain yang didapati beberapa netizen. Mereka menduga karakter itu menggunakan model animasi 3D dari situs luar negeri.
Beberapa netizen bahkan menemukan model itu dengan tampilan visual yang sama persis seperti wajah-wajah di Merah Putih: One for All.
2. Senjata di gudang
Kejanggalan lain yang menjadi sorotan utama di media sosial muncul ketika adegan menampilkan anak-anak desa berada di sebuah gudang. Dalam adegan itu, netizen kemudian menemukan ada senjata laras panjang gudang tempat mereka berkumpul.
Namun, produser eksekutif sekaligus sutradara Endiarto menjelaskan senjata yang dimaksud merupakan bagian dari cerita. Senjata itu, kata Endiarto, hanya properti yang digunakan dalam acara desa.
"Itu kan gudang Balai Desa tempat penyimpanan bendera. Itu momen mau perayaan 17 Agustus, jadi itu properti untuk peringatan 17 Agustus," ujar Endiarto.
"Bukan (senjata sungguhan). kan ada di trailer itu seseorang pakai baju Belanda, nah itu properti di gudang," sambungnya.
3. Jalanan
Netizen lain juga mempertanyakan berbagai latar yang muncul di trailer Merah Putih, seperti sebuah jalanan tempat para karakter hilir mudik. Jalan itu memicu kecurigaan karena tidak menggambarkan jalanan di Indonesia.
Rasa curiga itu menguat setelah salah satu akun menunjukkan aset jalanan bernama XI Street of Mumbai yang desainnya mirip seperti jalan versi Merah Putih: One for All.
4. Suara burung
Kejanggalan yang ditemukan netizen bukan hanya berkaitan dengan aspek visual, tetapi juga urusan audio. Netizen mempersoalkan keselarasan audio, seperti dalam adegan anak-anak melepas burung menyerupai beo.
Namun, dalam adegan itu, suara burung yang muncul justru menyerupai suara monyet. Hal itu pun langsung menarik perhatian netizen yang tengah ramai memperhatikan adegan-adegan di trailer tersebut.
5. Penulisan kalimat
Netizen turut mengkritik detail lain yang muncul dalam trailer, seperti penulisan kalimat-kalimat promosi. Kritik itu muncul karena beberapa teks yang muncul justru tidak mengindahkan kaidah bahasa Indonesia.
Sebut saja kalimat "Tindakan apa yg akan diambil?" dan "Berpetualang mencari bendera yg hilang." Dua kalimat itu menyingkat kata "yang" menjadi "yg", menyalahi aturan penulisan dalam bahasa Indonesia.
Dua temuan itu menjadi persoalan karena Merah Putih: One for All akan tayang di bioskop. Selain itu, netizen juga menilai catatan ini sebagai tanda bahwa tim produksi kurang teliti dalam mengemas trailer.
(frl/end)