Jakarta, CNN Indonesia --
Seorang khatib mesti mengetahui rukun khutbah Jumat lantaran hal ini menentukan sah dan tidaknya ibadah tersebut.
Pasalnya, khutbah pada sholat Jumat merupakan satu prosesi yang mesti dilaksanakan demi sahnya Jumatan. Khutbah ini termasuk salah satu syarat sah sholat Jumat. Jabir bin Samurah r.a sebagaimana dalam hadis menyebutkan sebagai berikut:
أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَخْطُبُ خُطْبَتَيْنِ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا، وَكَانَ يَخْطُبُ قَائِمًا
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Rasulullah shallallahu alaihi wassalam berkhutbah dengan dua khutbah, kemudian beliau duduk di antara keduanya, dan kembali beliau khutbah sambil berdiri." (HR. Muslim).
Menukil laman NU Online, rukun khutbah Jumat terdiri dari 5 hal wajib yang mesti dipenuhi, mulai dari memuji kepada Allah, berselawat kepada Nabi Muhammad saw, berwasiat tentang ketakwaan, membaca ayat suci Al Quran, dan mendoakan orang-orang mukmin saat khutbah kedua.
Rukun khutbah Jumat
Berikut lima rukun khutbah Jumat yang wajib dipenuhi agar sah ibadah Jumatannya.
1. Memuji kepada Allah Swt
Merujuk pada Buku Panduan Khutbah Jumat untuk Pemula, rukun khutbah Jumat yang pertama adalah membaca puji-pujian kepada Allah Swt. Ada baiknya seorang khotib menggunakan kata "hamdun" dan lafaz yang satu akar dengan kata tersebut seperti "alhamdu".
Contoh pelafalan memuji kepada Allah dalam konteks seorang khotib yang sedang berkhutbah ketika salat Jumat adalah "alhamdu lillah", "nahmadu lillah".
Berikut adalah contoh pujian kepada Allah untuk seorang khotib Jumat:
إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا، وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ,
Artinya: Sesungguhnya segala puji hanya milik Allah dan kami memohon pertolongan kepada-Nya, memohon ampunan-Nya, dan kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri-diri kita dan dari keburukan amal-amal perbuatan kita. Barang siapa yang telah Allah berikan petunjuk jalan baginya, maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan jalannya, maka tiada yang bisa memberinya petunjuk.
2. Membaca selawat kepada Nabi Muhammad saw
Rukun khotbah Jumat selanjutnya adalah membaca selawat kepada Nabi Muhammad saw pada saat khutbah pertama dan kedua, seperti dikutip dari buku Khutbah Jumat 7 Menit yang ditulis KH. Marzuqi Mustamar.
Perlu diingat bahwa ketika pelaksanaannya, selawat yang dibacakan mesti menggunakan kata "al-shalatu" dan lafaz yang satu akar dengan kata tersebut. Sementara untuk asma Nabi Muhammad bisa pula memakai "al-Rasul", "Ahmad", "al-Nabi" dan lain sebagainya.
3. Berwasiat tentang ketakwaan
Menyampaikan pesan untuk meningkatkan ketakwaan oleh seorang khotib ketika sedang Jumatan termasuk ke dalam rukun khutbah Jumat. Contoh kalimat ajakan tersebut bisa berupa "ittaqullaha, bertakwalah kepada Allah".
Kendati begitu, tidak ada ketentuan redaksi kalimat yang paten, terpenting adalah ajakan kepada jemaah untuk lebih bertakwa, berbuat baik, dan lain sebagainya. Hal ini dijelaskan pula oleh Syekh Ibrahim al-Bajuri, yakni:
"Kemudian berwasiat ketakwaan. Tidak ada ketentuan khusus dalam redaksinya menurut pendapat yang shahih. Ucapan Syekh Ibnu Qasim ini kelihatannya mengharuskan berkumpul antara seruan taat dan himbauan menghindari maksiat, sebab takwa adalah mematuhi perintah dan menjauhi larangan, namun sebenarnya tidak demikian kesimpulannya. Akan tetapi, cukup menyampaikan salah satu dari keduanya sesuai pendapatnya Syekh Ibnu Hajar. Tidak cukup sebatas menghindarkan dari dunia dan segala tipu dayanya menurut kesepakatan ulama." (Syekh Ibrahim al-bajuri, Hasyiyah al-Bajuri 'ala Ibni Qasim, Kediri, Ponpes Fathul Ulum, tanpa tahun, juz.1, halaman 218-219).
4. Membaca ayat suci Al Quran
Dalam khutbah Jumat, membaca sekaligus memberi pemahaman makna berupa ayat dalam Al Quran termasuk rukun. Ayat-ayat yang dibacakan dapat berupa janji-janji Allah Swt, hikmah dari suatu peristiwa, atau akibat yang ditimbulkan jika tidak beriman.
5. Mendoakan orang-orang mukmin
Rukun khutbah Jumat yang kelima adalah mendoakan orang-orang mukmin. Biasanya doa ini dipanjatkan pada khutbah terakhir.
Beberapa kalimat yang dapat dijadikan acuan misalnya, "allahumma ajirnaa minannaar" yang artinya ya Allah semoga engkau menyelamatkan kami dari neraka. Selain itu, seorang khotib dapat juga mendoakan "allahumma ighfir lil muslimiin wal muslimat" yang artinya ya Allah ampunilah kaum muslimin dan muslimat.
Demikian 5 rukun khutbah Jumat beserta penjelasannya yang perlu diketahui. Semoga bermanfaat.
(hdr/fef)