ESDM Catat 30 Kasus Manipulasi LPG Subsidi pada Paruh Pertama 2025

7 hours ago 2

CNN Indonesia

Selasa, 01 Jul 2025 16:35 WIB

Kementerian ESDM mencatat sebanyak 30 kasus pidana penyalahgunaan LPG 3 Kg sepanjang semester I-2025. Kementerian ESDM mencatat sebanyak 30 kasus pidana penyalahgunaan LPG 3 Kg sepanjang semester I-2025. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Arpandi).

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian ESDM mencatat sebanyak 30 kasus pidana penyalahgunaan LPG 3 Kg sepanjang semester I-2025. Penyalahgunaan itu berupa pemindahan isi tabung subsidi ke tabung nonsubsidi .

Plt Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Tri Winarno mengatakan catatan itu menandakan masih maraknya praktik penyelewengan dalam distribusi LPG subsidi.

"Ada 30 kasus pidana berupa pemindahan isi tabung LPG 3 kg ke dalam tabung non-subsidi," ujar Tri dalam Rapat Kerja Komisi XII, Senin (30/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tri, kasus pidana itu merupakan hasil koordinasi kementeriannya dengan aparat penegak hukum. Saat ini kasus tersebut sudah ditangani dan diberikan sanksi bagi oknum yang melakukan kecurangan.

Di sisi lain, Tri menyebutkan sampai saat ini penyaluran subsidi tepat sasaran terus dilakukan. Hingga 31 Mei 2025, sudah sebanyak 54,1 juta NIK yang terdaftar dan bertransaksi dalam sistem Merchant Apps Pangkalan Pertamina (rumah tangga, usaha mikro, petani sasaran, dan nelayan sasaran).

"Pelaksanaan transformasi pendistribusian LPG Tabung 3 Kg tepat sasaran saat ini masih dalam Tahap I (pendataan pengguna). Selama tahun 2025 (status per tanggal 31 Mei 2025) terdapat 54,1 Juta NIK yang tercatat," jelasnya.

Sementara itu, pada periode Januari-Mei 2025, telah dilaksanakan pengawasan dan verifikasi volume penyaluran isi ulang LPG Tabung 3 Kg setiap bulan, baik secara on desk (total 1.865 Agen/Penyalur) maupun secara uji petik (total 123 Agen/Penyalur).

Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, sampai Mei 2025, realisasi penyaluran LPG subsidi sudah mencapai 3,49 juta metrik ton (MT), atau sekitar 42,77 persen dari kuota 8,17 juta MT.

"Dan proyeksi hingga akhir tahun 2026, diperkirakan akan mencapai 8,31 juta MT," tegas Tri.

[Gambas:Video CNN]

(ldy/sfr)

Read Entire Article
Entertainment |