55 Jenazah Ditemukan di Gaza Kala Pasukan Israel Mundur

3 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan lebih dari 50 jenazah telah ditemukan dari reruntuhan dan dibawa ke rumah sakit di seluruh wilayah pada Jumat (10/10).

Situasi tersebut bisa dilakukan setelah Israel mengumumkan gencatan senjata dan mulai menarik mundur pasukan dari Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mohammed al-Mughayyir, seorang pejabat di pasukan penyelamat yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, mengatakan setidaknya 55 jenazah telah ditemukan di Gaza.

Namun, AFP memberitakan Mohammed al-Mughayyir tidak memberikan rincian lebih lanjut detail waktu atau penyebab orang-orang tersebut terbunuh.

Direktur Rumah Sakit Al-Shifa, Mohammed Abu Salmiya, mengatakan bahwa 33 jenazah telah dibawa ke rumah sakit di seluruh Kota Gaza yang merupakan lokasi serangan gencar Israel sebelum gencatan senjata. 

[Gambas:Video CNN]

Ia mengatakan bahwa salah satu korban tewas telah "ditargetkan hari ini oleh tembakan Israel di dekat daerah Baraka di Sheikh Radwan, utara Kota Gaza."

Sementara itu, militer Israel mengatakan pasukannya telah menghentikan tembakan "dalam persiapan untuk perjanjian gencatan senjata dan pemulangan para sandera."

Berdasarkan rencana perdamaian 20 poin yang diajukan Presiden AS Donald Trump, penarikan pasukan itu mengakhiri tenggat waktu 72 jam bagi Hamas untuk membebaskan para sandera yang tersisa di Gaza.

Pertahanan sipil mengonfirmasi bahwa pasukan dan kendaraan lapis baja Israel telah ditarik dari posisi terdepan di Kota Gaza dan kota Khan Younis di selatan.

Israel dan Hamas sepakat gencatan senjata fase pertama setelah putaran negosiasi yang sebelumnya kerap buntu. Pengumuman kesepakatan ini disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Truth Social.

Tahap pertama gencatan akan mencakup penghentian serangan dalam 24 jam setelah perjanjian ditandatangani, penarikan sebagian pasukan, dan pemulangan seluruh sandera dalam waktu 72 jam.

Salah satu pejabat Hamas sebelumnya mengatakan akan menukar 20 sandera yang masih hidup dengan 2.000 tahanan Palestina di penjara Israel.

Menurut sumber di negara Arab, Hamas juga mengajukan pembebasan pemimpin gerakan Fatah, Marwan Barghouti, yang dipenjara seumur hidup serta pengembalian jenazah pemimpin mereka Yahya Sinwar dan Mohammad Sinwar yang disembunyikan Israel.

Fase pertama juga mencakup pengiriman bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza. Per hari minimal 400 truk bakal masuk wilayah tersebut.

Namun, perjanjian tersebut tak mengatur lebih rinci dan menyisakan banyak pertanyaan yang memicu kerapuhan kesepakatan. Misalnya waktu pasti gencatan permanen, nasib Hamas, hingga pemerintahan di Gaza pasca agresi.

Setelah dua tahun perang brutal, ribuan warga Palestina yang terlantar mulai kembali ke rumah mereka yang hancur.

Seorang warga yang bernama Akram Al-Sahhar (50) mengatakan ia telah berjalan kaki bersama anak-anaknya sejak siang untuk mencapai Kota Gaza.

"Kami lelah, tetapi yang terpenting adalah perang telah berakhir, dan kami kembali ke reruntuhan rumah kami, yang akan kami bangun kembali menjadi lebih indah dari sebelumnya," katanya.

"Kami tidak akan menyerah."

(afp/chri)

Read Entire Article
Entertainment |