7 Sosok Perempuan Inspiratif dan Semangat Kartini Masa Kini dari Retno Marsudi hingga Najeela Shihab

Fimela.com, Jakarta Sahabat Fimela, dalam rangka memperingati Hari Kartini, ParagonCorp menggelar sesi bincang intim bertajuk “Terang dari Hati”. Acara ini menghadirkan tujuh sosok perempuan inspiratif berdaya dari berbagai bidang, sesi ini mencerminkan semangat perempuan Indonesia untuk bergerak, berbagi, dan mengambil peran berdasarkan nilai keberanian, ketangguhan, kepedulian, dan ketulusan, nilai yang juga diusung ParagonCorp.

Dalam ruang kecil nan hangat, para perempuan ini mewakili sektor-sektor penting bagi masa depan Ibu Pertiwi. Mereka membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak perempuan berdampak yang bertumbuh bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga dengan nilai-nilai luhur untuk bangsa. 

Selaras dengan 40 tahun perjalanan ParagonCorp dan semangat Kartini, “Terang dari Hati” menjadi ruang aspiratif bagi kisah, harapan, dan nilai-nilai yang akan diwariskan antar generasi. Sesi ini dipandu oleh Dewi Sandra, Brand Ambassador Wardah, yang membuka diskusi dengan mengingatkan:

"Kartini mengajarkan kita bahwa terang tidak selalu datang dari sorotan, tapi dari hati yang terus menyala dengan tulus dan tenang."

Diskusi ini menjadi ruang refleksi perjalanan hidup para narasumber, sekaligus panggung untuk mempertegas peran perempuan dalam membentuk masa depan Indonesia yang lebih setara, inklusif, dan penuh harapan. Penasaran siapa saja sosok perempuan inspiratif yang hadir dalam acara ini? Yuk, kita kenali lebih dekat tujuh perempuan inspiratif ini.

Tien Agustina merupakan seorang pendidik sekaligus alumni program Wardah Inspiring Teacher (WIT). Sebagai alumni WIT 2019 dan pengajar aktif, Tien merepresentasikan ribuan guru yang terus berinovasi di tengah keterbatasan.

Selain aktif mengajar, ia juga mengembangkan berbagai media pembelajaran yang efektif untuk murid. Salah satu inovasi karyanya adalah metode pembelajaran videografi melalui board game “Sang Legenda”, yang telah dipatenkan. Terobosan ini menjadi bukti kreativitasnya dalam mendorong guru menjadi sosok yang menyenangkan dan inspiratif bagi siswa.

2. Retno Marsudi

Retno Marsudi resmi menjabat sebagai UN Secretary-General’s Special Envoy on Water sejak akhir 2024, setelah menyelesaikan tugasnya sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, sekaligus perempuan pertama yang memegang jabatan tersebut.

Retno adalah simbol diplomasi yang memanusiakan dan berwibawa. Selama masa baktinya, ia aktif mendorong keterlibatan perempuan dalam misi perdamaian global. Kini, dalam peran barunya di PBB, Retno terus menyoroti pentingnya keadilan dan kolaborasi lintas negara untuk mewujudkan keberlanjutan bagi seluruh umat manusia.

3. Azalea Ayuningtyas

Azalea Ayuningtyas adalah Co-Founder dan Komisaris Du Anyam, sebuah inisiatif sosial berbasis ekonomi kreatif yang berpusat pada pemberdayaan perempuan penganyam di Nusa Tenggara Timur.

Lewat Du Anyam, Ayu membawa transformasi nyata: membantu perempuan mendapatkan penghasilan, memperkuat martabat, dan meningkatkan peran mereka dalam komunitas. Ia percaya bahwa perubahan besar untuk negeri lahir dari tangan-tangan kecil yang bekerja dengan hati.

4. Nicky Clara

Nicky Clara adalah pendiri Berdayabareng.com sekaligus pelaku usaha penyandang disabilitas (disability womenpreneur). Sejak usia satu tahun, ia menggunakan kaki palsu, tetapi keterbatasan fisik ini tak menghalanginya untuk menjadi pelopor gerakan inklusif di Indonesia.

Melalui berbagai inisiatif sosial, termasuk Berdayabareng, Nicky mendedikasikan diri untuk menciptakan akses pendidikan dan ketenagakerjaan bagi penyandang disabilitas, perempuan, dan pemuda di wilayah timur Indonesia. Ia adalah simbol ketangguhan yang tidak menyerah pada batas fisik. 

Gina S. Noer adalah sineas perempuan dan Pendiri Wahana Kreatif yang konsisten memberi ruang bagi narasi perempuan dalam perfilman Indonesia. Melalui karya-karya seperti Dua Garis Biru dan Like & Share, ia membuka percakapan publik tentang pengalaman perempuan dan keluarga dengan sensitivitas sosial yang tinggi.

Di balik lensanya, Gina membangun ruang yang hangat bagi kisah-kisah yang jarang diangkat, menjadikan film sebagai sarana untuk memperluas empati dan memperkuat suara perempuan Indonesia. 

6. Najeela Shihab

Najeela Shihab adalah seorang pendidik dan  Founder Sekolah Cikal & Semua Murid Semua Guru. Ia menjadi figur sentral dalam reformasi pendidikan di Indonesia. Melalui Sekolah Cikal dan gerakan Semua Murid Semua Guru, Ela—sapaan akrabnya, sangat konsisten mendorong pendekatan pendidikan yang kolaboratif, inklusif, dan memanusiakan. Ia memperjuangkan sistem yang berpihak pada anak dan memberdayakan guru sebagai pembelajar. Sejumlah penghargaan global turut menguatkan kontribusinya dalam membentuk masa depan pendidikan Indonesia yang lebih bermakna.

7. Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa 

Prof. Dr. dr. Cita Rosita Sigit Prakoeswa adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga sekaligus aktivis kesehatan komunitas. Ia merupakan sosok ilmuwan yang tak hanya berkarya di dunia akademik, tetapi juga terjun langsung melayani masyarakat.Di balik gelar akademiknya, Prof. Cita aktif dalam pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, khususnya bagi perempuan dan anak-anak. Ia meyakini bahwa kesehatan bukan semata perkara fisik, melainkan juga cinta, keteladanan, dan keberlanjutan hidup.

Melalui “Terang dari Hati”, ParagonCorp ingin merayakan narasi perempuan yang lahir dari keberanian untuk mencintai, ketulusan untuk berbagi, dan kekuatan untuk mengubah. Ketujuh narasumber ini hadir tidak hanya sebagai pembicara, tetapi sebagai simbol semangat yang menyala dan memantik aksi nyata. 

"Kami percaya, setiap perempuan memiliki terang dalam dirinya. Ketika mereka diberi ruang untuk bersinar, mereka tidak hanya menerangi dirinya, tetapi juga komunitas dan masa depan bangsa," ujar Husna Sani Razanah, perwakilan Corporate Communication and Employer Branding Lead ParagonCorp.

Melalui semangat yang dibawa dalam acara “Terang dari Hati” di momen Hari Kartini ini, ParagonCorp akan terus berkomitmen menghadirkan ruang-ruang pemberdayaan perempuan di berbagai bidang untuk dapat mengambil peran lebih untuk Ibu Pertiwi.#Paragonation