700 Orang Tewas dalam Demo Hasil Pemilu di Tanzania

5 hours ago 3

tim | CNN Indonesia

Sabtu, 01 Nov 2025 10:50 WIB

Sekitar 700 orang dilaporkan tewas dalam demo pemilihan umum (pemilu) di Tanzania, Jumat (31/10). Sekitar 700 orang dilaporkan tewas dalam demo pemilihan umum (pemilu) di Tanzania, Jumat (31/10). (REUTERS/Thomas Mukoya).

Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 700 orang dilaporkan tewas dalam demo pemilihan umum (pemilu) di Tanzania, Jumat (31/10).

Partai oposisi Chadema melaporkan jumlah tersebut merupakan akumulasi dari demonstrasi yang telah berlangsung sejak Rabu (29/10).

"Jumlah kematian di Dar (es Salaam) sekitar 350 dan di Mwanza 200 lebih. Ditambah dengan korban dari tempat-tempat lain di seluruh negeri, totalnya sekitar 700 (orang)," kata juru bicara Partai Chadema John Kitoka seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah korban tewas ini belum bisa diverifikasi AFP secara independen. Seorang sumber keamanan dan diplomat di Dar es Salaam juga mengatakan kepada AFP bahwa korban tewas mencapai ratusan orang.

Tanzania diguncang demo besar setelah negara Afrika Timur itu menyelenggarakan pemilu pada 29 Oktober lalu. Pemilu itu meliputi pemilihan presiden, parlemen, hingga dewan lokal.

Namun, pemilu tersebut dikritik keras karena dugaan kecurangan yang dilakukan Presiden Samia Suluhu Hassan serta partainya yang berkuasa Chama Cha Mapinduzi.

Hassan dituduh berusaha memenangkan pemilu dengan menjegal rival-rivalnya. Dua kandidat calon presiden dari pihak oposisi dilarang dan didiskualifikasi dari pencalonan.

Hassan pun cuma melawan 16 kandidat dari partai-partai kecil yang bahkan nyaris tidak kampanye.

Dilaporkan AP, masyarakat marah dan protes besar-besaran di berbagai kota, termasuk Dar es Salaam. Mereka menentang pemilu yang tidak bebas dan adil.

Polisi dan militer lantas dikerahkan untuk menertibkan massa. Pemerintah juga memberlakukan jam malam, memblokir internet, serta membatasi akses ke media sosial.

Direktur Regional Amnesty International untuk Afrika Timur dan Selatan Tigere Chagutah menyayangkan aksi pemerintah dan aparat dalam menanggapi demonstran.

Chagutah mendesak pihak berwenang untuk menghormati hak asasi manusia serta menahan diri untuk tidak menggunakan kekerasan berlebihan.

"Risiko eskalasi lebih lanjut sangat tinggi. Kami mendesak polisi untuk menahan diri dan tidak menggunakan kekerasan yang tidak perlu dan berlebihan terhadap para pengunjuk rasa," ucapnya.

(blq/sfr)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |