Adakah Paus yang Menggunakan Nama Lahirnya Sendiri?

5 hours ago 3

Jakarta, CNN Indonesia --

Robert Francis Prevost memilih nama Paus Leo XIV setelah resmi terpilih sebagai Paus pada Conclave di Kapel Sistina, Kamis (8/5) malam waktu setempat.

Seorang Bapa Suci atau Paus biasanya memiliki nama lahir yang berbeda dengan nama kepausannya.

Mendiang Paus Fransiskus, misalnya, memiliki nama asli Jorge Mario Bergoglio.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mendiang Paus memilih nama Fransiskus sebagai bentuk penghormatan terhadap Santo Fransiskus dari Asisi, yang terkenal akan kerendah hatiannya, kesederhanaannya, dan kepeduliannya terhadap kaum miskin. Nilai-nilai inilah yang ingin dibawa oleh Paus Fransiskus selama memimpin Gereja Katolik sedunia.

Dilansir dari National Catholic Register, nama kepausan seorang Bapa Suci memang biasanya mengandung pesan yang hendak disampaikan oleh sang pemimpin.

Setelah seorang kardinal diangkat menjadi paus baru, ia juga akan mengumumkan nama apa yang hendak disematkan padanya selama menjadi pemimpin Katolik.

Nama kepausan ini menyiratkan berbagai pesan, meski ia belum bicara sebagai seorang pemimpin baru.

"Saya rasa pemilihan sebuah nama sangatlah penting dan akan menentukan corak kepausan secara keseluruhan," kata profesor teologi dan studi agama di St. Norbert College, Karen Park.

Terlepas dari itu, adakah paus yang menggunakan nama lahirnya sendiri?

Penggunaan nama asli bisa saja dilakukan jika paus memang menginginkannya. Sebagian besar paus yang memimpin 1.000 tahun pertama Gereja Katolik menggunakan nama asli untuk kepausannya.

Namun, sejak 996, hanya dua dari 170 paus yang mempertahankan nama lahirnya kala memimpin umat Katolik. Mereka adalah Adrian VI (1522-1523), dari wilayah yang sekarang dikenal sebagai Belanda, dan Marcellus II (1555), dari wilayah yang kini dikenal sebagai Italia timur-tengah.

Di masa modern, seorang paus baru biasanya akan meluangkan waktu untuk menjelaskan alasan dirinya memilih nama kepausan saat ini.

Kendati di era sekarang, publik sudah bisa mencari tahu sendiri pesan di balik nama sang paus sejak ia mengumumkan nama kepausannya.

"Ketika paus baru memilih namanya, semua orang akan melihat agenda dan warisan pendahulunya, dan melihat apakah kepausan mereka menandai perubahan arah Gereja atau tidak," kata sejarawan agama dan dekan Honors College di University of Illinois Chicago, Ralph Keen.

(blq/bac)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |