Airlangga: Tarif Dagang AS untuk RI Lebih Tinggi dari Negara Asia Lain

1 day ago 5

CNN Indonesia

Jumat, 18 Apr 2025 10:05 WIB

Tarif dagang baru dari pemerintah AS itu menurut Menko Airlangga membuat beberapa komoditas ekspor utama Indonesia terdampak. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut tarif dagang yang diterapkan pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Presiden Donald Trump untuk barang-barang Indonesia, lebih tinggi dari sejumlah negara di Asia lain.

Tarif baru dari pemerintah AS itu menurut Airlangga membuat beberapa komoditas ekspor utama Indonesia terdampak. Dia menilai hal tersebut juga membuat daya saing produk Indonesia kalah dibandingkan beberapa negara tetangga.

"Produk ekspor utama Indonesia, seperti garmen, alas kaki, tekstil, furniture, dan udang itu menjadi produk yang Indonesia mendapatkan tarif yang masuk lebih tinggi dibandingkan beberapa negara, baik dari ASEAN maupun non-ASEAN, negara Asia yang lain," kata Airlangga pada jumpa pers daring dari AS, Jumat (18/4) pagi WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga mengatakan hal itu terjadi meski penerapan tarif dagang spesifik ditunda 90 hari. Menurut politisi Partai Golkar ini, barang-barang Indonesia tetap terdampak tarif dagang umum 10 persen plus beberapa tarif yang sudah berlaku sebelumnya.

Dia mencontohkan produk garmen Indonesia yang sudah terkena tarif 10-37 persen sebelum kebijakan Donald Trump. Tarif itu diperparah dengan tarif 10 persen yang berlaku sejak 5 April 2025.

tarif impor yang ditetapkan Trump terhadap impor dari Indonesia yang sekarang mencapai 47 pesen. Awalnya, tarif yang diberlakukan untuk Indonesia adalah 10-37 persen.

"Dengan tambahan 10 persen ini, ekspor kita biayanya lebih tinggi karena tambahan biaya itu diminta oleh para pembeli agar di-sharing dengan Indonesia, bukan pembelinya saja yang membayar pajak tersebut," ujar Airlangga.
Pemerintah Indonesia telah memulai negosiasi dengan AS. Tim yang dipimpin Airlangga telah bersepakat dengan AS untuk melakukan negosiasi dalam 60 hari ke depan.

"Kami berharap dalam 60 hari kerangka tersebut bisa ditindaklanjuti dalam bentuk format perjanjian yang akan disetujui antara Indonesia dan Amerika Serikat," ucapnya.

(dhf/wiw)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Entertainment |